Studi: Air Tawar Makin Hilang, Bumi Berpotensi Alami Kekeringan Ekstrem

7 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi sumber mata air. Foto: Shutter Stock

Air tawar di seluruh dunia semakin menghilang, dan analisis terbaru mengungkap fakta mencemaskan di mana sebagian besar air itu justru mengalir ke laut. Bahkan, pengeringan daratan kini menyumbang kenaikan permukaan laut global lebih besar daripada mencairnya lapisan es.

Penelitian yang dipimpin ilmuwan Bumi, Hrishikesh Chandanpurkar, dari FLAME University, India, menegaskan perlunya tindakan cepat untuk menghadapi masa depan yang jauh lebih kering akibat perubahan iklim dan eksploitasi air tanah oleh manusia.

Menggunakan lebih dari 20 tahun data satelit NASA melalui misi Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) dan kelanjutannya, tim peneliti memetakan bagaimana cadangan air daratan berubah sejak 2002, serta penyebab di balik pergeseran tersebut.

“Hampir semua daratan dunia, kecuali Greenland dan Antarktika, kini mengalami laju pengeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis para peneliti dalam studi yang terbit di jurnal Science Advances. “Setiap tahun, area yang mengering bertambah setara dua kali luas negara bagian California.”

Siklus air bumi telah terganggu parah oleh aktivitas manusia, dari emisi gas rumah kaca yang mengubah iklim, hingga alih fungsi aliran sungai dan daerah tangkapan air hujan.

Hasilnya? Area basah memang makin basah, tapi area kering mengering jauh lebih cepat. Yang lebih parah, wilayah yang mengering makin meluas, sementara wilayah yang membasah justru makin berkurang.

Artinya, secara keseluruhan cadangan air daratan terus berkurang, baik air di permukaan seperti danau dan sungai, maupun air tanah yang tersimpan di akuifer dalam perut Bumi. Kondisi ini berdampak langsung pada miliaran orang, di mana sekitar 75 persen populasi dunia tinggal di 101 negara yang kehilangan air tawar dengan laju meningkat.

Foto udara kendaraan menggunakan jembatan untuk melewati bagian Waduk Woodhead yang kering setelah periode tanpa hujan dalam waktu yang lama membuat permukaan air turun di dekat Tintwistle, Inggris, Senin (16/6/2025). Foto: Phil Noble/REUTERS

Lantas, ke mana perginya semua air itu? Jawabannya: ke laut. Perpindahan besar-besaran air tawar dari daratan kini menjadi penyumbang kenaikan permukaan laut yang lebih besar dibandingkan mencairnya lapisan es di kutub.

Fenomena ini terutama didorong oleh kehilangan air daratan di wilayah lintang tinggi seperti Kanada dan Rusia yang biasanya tidak kita bayangkan sebagai daerah kering. Para peneliti menduga penyebabnya adalah mencairnya es dan permafrost.

Di benua tanpa gletser, 68 persen kehilangan air daratan disebabkan oleh eksploitasi air tanah oleh manusia. Kekeringan ekstrem di Amerika Tengah dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir juga memperburuk keadaan, dan diperkirakan akan makin sering terjadi seiring krisis iklim.

Saat pola hujan alami terganggu akibat emisi bahan bakar fosil, banyak orang terpaksa mengandalkan air tanah. Sayangnya, air ini disedot lebih cepat daripada kemampuannya untuk terisi ulang.

Di banyak wilayah, penyedotan air tanah berlebihan terjadi di daerah pertanian kering yang bergantung pada irigasi. Contohnya Lembah Tengah California yang menghasilkan 70 persen almond dunia, atau kawasan pertanian kapas di sekitar Laut Aral di Asia Tengah, yang kini benar-benar kering.

“Sejauh ini, penyedotan air tanah berlebihan adalah faktor terbesar yang mempercepat penurunan cadangan air daratan di wilayah kering. Hal ini memperparah dampak kenaikan suhu, penggurunan, dan kekeringan ekstrem,” tulis para peneliti.

Karena it...

Read Entire Article