Kegiatan yang menyasar kalangan anak sekolah itu, menurut Kepala OJK Sulutgomalut, Robert Sianipar, telah berdampak pada budaya menabung di Sulut.
“Kalau dilihat dari 2,7 juta penduduk, 4,8 juta tabungan, ini meningkat 7,9 persen menunjukkan budaya menabung yang tinggi,” ungkap Robert (20/8).
Lanjut dijelaskan, HIM 2025 juga menjadi langkah strategis OJK dalam mendongkrak indeks literasi dan inklusi keuangan di Sulut yang masih timpang.
“indeks literasi kita baru mencapai 64,66 persen dan inklusi sudah 80,51 persen. Kalau dilihat target kita mencapai angka 91 persen untuk tahun 2025 ini,” ujarnya lagi.
Sementara itu, penguatan budaya menabung ini juga tidak lepas dari peran dan dukungan pihak perbankan dan industri jasa keuangan.
Kepala Biro Ekonomi Pemprov Sulut, Reza Dotulung, mengungkapkan dukungan seluruh pihak akan sangat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat, apalagi jika generasi muda telah dibekali dengan edukasi serta tabungan bagi pelajar.
“Gerakan ini salah satunya membuka akses keuangan bagi anak muda, dengan memiliki rekening anak muda diajari untuk pengelolaan uang dan terhindar dari perilaku konsumtif,” tutur Reza.