Budaya Saling Memakai di Medsos, Ketum PBNU: Seharusnya Perbanyak Kongkow

1 month ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab dipanggil Gus Yahya menegaskan pentingnya membangun ruang dialog dalam menghadapi perbedaan pandangan di tengah masyarakat.

Dia menyayangkan budaya saling menghujat yang marak terjadi di media sosial. "Kita sering saling memaki di medsos tanpa pernah bertemu langsung. Itulah pentingnya kongkow-kongkow. Padahal seharusnya kita lebih banyak kongkow (berdialog) dulu," ujar Gus Yahya dalam Diskusi Forum Kramat bertajuk “Pentingnya Konsensus Kebangsaan” yang digelar di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

Dalam paparannya, Gus Yahya pun menekankan pentingnya kesadaran kolektif sebagai puncak konsensus kebangsaan. “Konsensus tertinggi adalah kesadaran masyarakat yang tak terkatakan, sedangkan yang terendah berupa Undang-Undang,” ucap dia.

Dia menyebut masyarakat Indonesia sesungguhnya memiliki pengalaman panjang dalam menyelesaikan perselisihan secara mandiri, yang seharusnya menjadi fondasi dalam menjaga keutuhan bangsa.

Terkait cita-cita masyarakat adil dan makmur, Gus Yahya menilai konsep tersebut masih sangat abstrak.

“Kita butuh konsensus di tingkat operasional yang lebih konkret, meski membutuhkan proses panjang untuk mencapainya,” kata dia.

Diskusi ini turut menghadirkan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt Jacky Manuputy, sebagai pembicara. Senada dengan Gus Yahya, Jacky Manuputy menyoroti pentingnya ketahanan sosio-kultural sebagai penyangga utama persatuan nasional.

“Saya yakin Indonesia punya buffer zone kultural. Jika ada yang bilang Indonesia gelap, pasti akan ada titik baliknya,” ujar Jacky.

Namun, dia menekankan perlunya energi pendorong dalam koridor etis dan moral yang jelas guna memperkuat bangunan konsensus kebangsaan yang inklusif.

Sementara itu, tokoh NU yang juga Ketua PBNU Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, KH Ulil Abshar Abdalla, mengusulkan pembentukan forum khusus untuk membahas isu-isu kebangsaan secara berkelanjutan.

BACA JUGA: Rudal Houthi Bernamakan Pedang Nabi SAW Hantam Israel: Takbir di Yerusalem, Pujian di Medsos

“Kita perlu wadah khusus yang fokus membahas diskursus kebangsaan secara terus-menerus,” ucap Gus Ulil, sapaan akrabnya.

Diskusi ini juga menyoroti perlunya implementasi nilai-nilai konsensus dalam praktik kehidupan sehari-hari. Kedua pembicara menekankan pentingnya komitmen bersama demi kemaslahatan bangsa di tengah keragaman yang ada.

Read Entire Article