
Ketika mantan Presiden AS Donald Trump kembali mengancam tatanan global, wacana baru muncul di Eropa: Mungkinkah Kanada bergabung dengan Uni Eropa (UE)?
Gagasan yang terdengar awam ini justru datang dari anggota Parlemen Eropa asal Jerman, Joachim Streit.
Ia belum pernah menginjakkan kaki di Kanada, tapi sejak awal tahun ini, ia aktif mengkampanyekan gagasan agar Kanada menjadi anggota penuh UE.
“Kanada adalah negara paling Eropa di luar Eropa,” ujar Streit, mengutip Guardian.
Ia menyebut Kanada sebagai mitra strategis yang kuat—anggota NATO, berpendidikan tinggi, dan kaya sumber daya energi.
Menurutnya, keanggotaan Kanada akan memperkuat UE di tengah dinamika global saat ini.
Wacana ini muncul seiring melemahnya kepercayaan terhadap AS, baik di Eropa maupun Kanada.
Streit menilai, tindakan Trump selama masa jabatannya telah mengguncang tatanan aliansi lama dan membuka ruang bagi model kerja sama baru lintas Atlantik.
Kanada sendiri sempat disebut Trump sebagai calon negara bagian AS ke-51. Tapi wacana itu justru mendorong sebagian warga Kanada untuk melihat Eropa sebagai alternatif.
Sebuah survei pada Februari lalu menunjukkan 44 persen responden Kanada setuju agar pemerintah mempertimbangkan keanggotaan di UE.

Mantan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel juga menyuarakan dukungannya.
“Mereka lebih Eropa daripada beberapa anggota UE saat ini,” katanya kepada media lokal.
Namun secara hukum, langkah itu belum mungkin.
Pasal dalam perjanjian UE menyatakan hanya negara-negara Eropa yang bisa menjadi anggota.
Tapi Streit menantang batasan tersebut, menunjuk sejumlah preseden: Siprus, yang secara geografis berada di Asia Barat, adalah anggota UE. Pulau-pulau seberang laut milik Prancis juga masuk dalam teritori Uni.
Bahkan Streit menyebut Pulau Hans—wilayah kecil tak berpenghuni yang terletak di antara Greenland dan Kanada—sebagai “jembatan fisik” yang bisa digunakan untuk memperkuat argumen geografis.

Ia juga mengajukan pertanyaan resmi ke parlemen Eropa terkait kemungkinan revisi pasal keanggotaan, meski belum mendapat jawaban.
Sebagai langkah awal, Streit mengusulkan pertukaran pejabat antara UE dan Kanada, semacam Erasmus politik untuk memperkuat pemahaman lintas lembaga.
Ia mengaku sudah bertemu utusan Kanada di Brussel dan menjalin komunikasi dengan asosiasi perdagangan bilateral.
Tak sedikit warga yang mendukung inisiatif Streit.
Beberapa bahkan menyarankan argumen alternatif, seperti posisi Kanada sebagai bagian dari Persemakmuran yang terhubung dengan Inggris, atau fakta bahwa kepala negaranya—Raja Charles—adalah orang Eropa.

Meski begitu, Streit menyadari bahwa ide ini mungkin hanya akan tetap jadi wacana.
Tapi menurutnya, hal ini dapat membuka ruang diskusi awal bagi model kerja sama baru di masa depan.
“Terkadang dalam sejarah, jendela kesempatan terbuka dan tertutup lagi,” katanya.
“Dan terkadang, jendela itu hanya terbuka sekejap.”