Liburan saat shoulder season bisa menjadi waktu terbaik untuk traveling. Pada periode ini harga tiket biasanya lebih murah, akomodasi lebih terjangkau, dan destinasi wisata tidak seramai musim liburan.
Shoulder season adalah periode transisi antara musim ramai (peak season) dan musim sepi (low season).
Di Eropa misalnya, shoulder season terjadi di awal musim semi atau akhir musim gugur. Cuacanya mungkin tidak ideal, tapi inilah saat yang pas untuk menikmati perjalanan dengan ritme santai dan suasana lebih autentik.
Bagi kamu yang ingin liburan di periode shoulder season, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, khususnya bagi wisatawan Muslim. Dilansir Halal, berikut beberapa kesalahan yang sebaiknya dihindari saat liburan di shoulder season.
1. Tidak Mengecek Periode Waktu Secara Akurat
Shoulder season tentu tidak sama di setiap negara. Di Jepang, musim gugur bisa jadi shoulder season, sementara di Timur Tengah mungkin justru awal musim dingin. Jika kamu tidak mengecek lebih dulu, bisa saja kamu datang terlalu awal atau terlambat dan kehilangan momen terbaik.
Periksa apakah perjalananmu bertepatan dengan Ramadan atau Idul Fitri. Jika iya, pertimbangkan jadwal salat, tempat berbuka, dan kemungkinan penutupan fasilitas umum. Pastikan bandara dan hotel menyediakan musala atau tempat salat yang nyaman, ya.
2. Lupa Cek Tempat Wisata dan Restoran Masih Buka
Beberapa tempat wisata dan restoran biasanya tutup setelah periode peak season berakhir. Bisa saja kamu tiba di kota pantai yang indah, namun restoran halal atau masjid setempat sedang renovasi atau libur panjang.
Untuk itu, kamu bisa menghubungi hotel dan restoran lebih awal untuk memastikan jam operasional. Gunakan aplikasi peta halal atau platform komunitas Muslim untuk menemukan tempat makan halal atau vegetarian-friendly. Membawa snack halal juga bisa menjadi penyelamat di kondisi darurat.