Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai pemerintah perlu memberikan pembatasan ketat terhadap penggunaan gim daring seperti Roblox. Menurutnya, gim-gim itu kurang ramah untuk anak-anak.
“Game-game itu, ya satu tidak mendidik, kedua agak terlalu keras untuk kalangan anak-anak di bawah usia dan penggunaannya, pemanfaatannya saya kira juga perlu diawasi,” kata Eddy saat diwawancara di kompleks parlemen, Rabu (6/8).
Ia menyoroti pergeseran minat anak-anak yang kini lebih gemar bermain gim online ketimbang permainan tradisional.
Menurutnya, ini perlu menjadi perhatian pemerintah karena tidak semua konten di dalam gim sesuai dengan nilai pendidikan dan perkembangan mental anak-anak.
“Jangan semua kalangan pengguna bisa menggunakan, memanfaatkannya secara bebas. Jadi saya kira itu merupakan salah satu imbauan untuk diadakan pembatasan,” kata politikus PAN itu.
Sorotan kepada gim Roblox belakangan muncul usai Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyebut game ini berbahaya bagi anak-anak karena sejumlah alasan. Di antaranya membuat anak kesulitan bersosialisasi.
"Itu kan banyak kekerasan ya di game itu. Kadang-kadang anak-anak ini kan tidak memahami bahwa yang mereka lihat itu kan sebenarnya sesuatu yang tidak nyata," kata Mu'ti usai meninjau program Cek Kesehatan Gratis di SD Cideng 02 Pagi, Jakarta Pusat, Senin (4/8).
Mendikdasmen bahkan menyebut permainan itu mengandung unsur kekerasan hingga membuat anak menjadi pemalas.
Psikolog Anak lulusan Universitas Indonesia, Mira Amir, mengamini pengaruh buruk yang timbul dari Roblox. Menurutnya, permainan Roblox atau semacamnya bisa memicu anak melakukan tindak kriminalitas.
Salah satu contohnya adalah anak jadi mencuri karena ingin membeli item-item berbayar di dalam permainan tersebut.
“Kalau di Roblox ada peluang untuk itu (membeli item berbayar) ya bisa ada kemungkinan anak terjerumus ke perilaku mencuri karena ada kebutuhan,” ucap dia saat dihubungi, Rabu (6/8).