Pakar UI: Skema Co-Payment Perusahaan dan Nasabah Jaga Keberlanjutan Industri Asuransi

1 month ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Pasien dirawat di rumah sakit (ilustrasi). Pakar menilai co payment akan membantu keberlangsungan industri asuransi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty, menyatakan bahwa kewajiban penerapan skema pembagian risiko (co-payment) antara perusahaan asuransi dan nasabah bertujuan menjaga keberlanjutan industri asuransi. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan (SEOJK 7/2025).

Dalam keterangan yang diterima, Senin (9/6/2025), Telisa menjelaskan bahwa secara teori, industri asuransi menghadapi risiko moral (moral hazard), yakni kecenderungan peserta asuransi untuk bertindak ceroboh atau abai terhadap objek asuransi karena merasa telah dilindungi perusahaan asuransi.

Dengan adanya skema co-payment, terjadi pembagian tanggung jawab antara penyedia asuransi dan pemegang polis. Hal ini diharapkan dapat mendorong peserta asuransi lebih bertanggung jawab serta mengurangi beban industri dari potensi moral hazard.

"Dalam teori industri asuransi, ada moral hazard, jadi tujuan co-payment adalah menekan risiko tersebut agar industri asuransi bisa lebih berkelanjutan," ujar Telisa.

Dalam SEOJK 7/2025, co-payment diatur sebagai porsi pembiayaan kesehatan yang menjadi tanggung jawab pemegang polis, tertanggung, atau peserta, paling sedikit sebesar 10 persen dari total pengajuan klaim rawat jalan atau rawat inap di fasilitas kesehatan.

OJK juga menetapkan batas maksimum pembiayaan yang wajib ditanggung peserta, yakni Rp 300 ribu per klaim rawat jalan dan Rp 3 juta per klaim rawat inap.

Telisa mengakui, dalam jangka pendek, kebijakan ini mungkin berdampak pada penurunan minat masyarakat terhadap produk asuransi. Namun, ia mendorong pemerintah dan pelaku industri untuk aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami manfaat jangka panjang dari skema ini.

“Dengan sosialisasi yang baik, masyarakat akan lebih memahami pentingnya keberlanjutan dari program co-payment ini,” ujarnya.

sumber : ANTARA

Read Entire Article