REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Teknologi kini semakin dekat dengan kehidupan masyarakat, termasuk di tingkat desa. Salah satu bentuk nyata dari kemajuan ini adalah pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mendukung tata kelola wilayah.
Tim PKM dari Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Tasikmalaya melaksanakan kegiatan sosialisasi bertema 'Implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Partisipatif untuk Penguatan Tata Kelola Wilayah', Selasa (30/7/2025) di Desa Kaputihan, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Implementasi dan Manfaat (PKM BIMA). Sosialisasi ini bertujuan mengenalkan dan mengimplementasikan teknologi SIG sebagai langkah awal penguatan tata kelola wilayah desa yang efektif, transparan, dan berbasis data digital.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Kaputihan, Ujang Herman RN. Dia menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Desa Kaputihan sebagai lokasi program.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim dari UBSI kampus Tasikmalaya yang telah memilih Desa Kaputihan sebagai lokasi penerima hibah dalam program ini. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif bagi pemerintahan dan masyarakat kami, terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk pengelolaan wilayah desa,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).
Ketua tim PKM BIMA, Yani Sri Mulyani berharapan kerja sama antara tim PKM dan pemerintah desa dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
"Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti di tahap sosialisasi, tetapi juga bisa terus berlanjut hingga implementasi penuh. Tujuan utama kami adalah membantu desa memiliki sistem tata kelola wilayah yang lebih efisien, transparan, dan berbasis teknologi,” ujar dosen UBSI ini.
Sesi pemaparan dilanjutkan oleh Miftah Farid Adiwisastra. Dia menjelaskan konsep, manfaat, serta tujuan dari implementasi sistem informasi geografis di tingkat desa.
Presentasi teknis kemudian disampaikan oleh Atyla Azfa Al Harits, mahasiswa anggota tim, yang mendemonstrasikan langsung cara kerja aplikasi, fitur-fitur yang tersedia, dan potensi penggunaannya dalam pengelolaan data wilayah secara partisipatif.
Acara ini mendapat sambutan positif dari perangkat desa, kader, tokoh masyarakat, dan warga setempat yang hadir. Mereka aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi dan menyatakan kesiapan mendukung pelaksanaan program hingga tahap implementasi. Kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital yang bermanfaat nyata bagi masyarakat desa.