
Serangan rudal Iran ke sejumlah kota di Israel pada Minggu dini hari (15/6) memicu kepanikan warga.
Saling gempur Israel dan Iran dimulai sejak Jumat (13/6) lalu. Awalnya Israel mengirim serangan ke permukiman di Teheran hingga fasilitas nuklir Natanz Iran. Tindakan itu memicu aksi balasan yang masih berlangsung hingga saat ini.
Di Bat Yam, selatan Tel Aviv, warga bernama Julia Zilbergoltz bercerita hanya sempat menyelamatkan barang penting setelah rumahnya hancur terkena serangan langsung.
“Saya stres dan syok. Saya sudah pernah melalui masa sulit, tapi belum pernah mengalami hal seperti ini,” kata Zilbergoltz kepada AFP saat meninggalkan apartemennya.
Ia tak sempat mendengar sirene peringatan dan baru terbangun saat suara ledakan mengguncang bangunan.
Pemerintah Israel menyatakan enam orang tewas dalam serangan di Bat Yam, termasuk dua anak-anak. Satu dari rudal menghantam rumah Zilbergoltz.
Warga Bat Yam lainnya, Yivgenya Dudka, mengaku rumahnya juga rata dengan tanah.
“Semuanya hancur. Tidak ada yang tersisa,” ujarnya.

Serangan juga menghantam kota Tamra di utara Israel. Empat orang tewas di sana. Kini total korban tewas di Israel menjadi 13 orang sejak konflik dengan Iran pecah pada Jumat lalu.
Televisi nasional Israel menayangkan gambar kehancuran di sedikitnya empat lokasi.
Rudal Iran juga menghantam Tel Aviv dan Rishon Lezion, sebagai balasan atas serangan udara Israel ke target militer dan nuklir di Iran.
Menurut data kantor perdana menteri, terdapat 22 lokasi yang terkena dampak serangan rudal Iran di seluruh Israel.
“Saya sangat khawatir dan sedih untuk semua korban tewas dan yang terluka,” kata Riky Cohen, penulis asal Tel Aviv.
Ia menyatakan dukungan atas langkah militer Israel, namun juga mengungkap kecemasan akan perpanjangan konflik.
“Saya khawatir pemerintah akan terus melanjutkan perang meski itu tidak diperlukan,” ujarnya.

Di Bat Yam, Wali Kota Tzvika Brot menyampaikan puluhan bangunan rusak berat.
Lebih dari 100 orang dilaporkan terluka, dan sejumlah lainnya masih tertimbun reruntuhan.
“Tim penyelamat telah bekerja selama beberapa jam dan akan tetap di sini sampai semua korban ditemukan,” tulis Brot di Facebook.
Ada juga warga Bat Yam lain yang bercerita dirinya selamat berkat bujukan ibunya untuk turun ke tempat perlindungan.
“Saya pikir rumah ini akan runtuh. Ledakannya sangat besar. Kami selamat, itu keajaiban,” kata pria bernama Shahar Ben Zion itu.