Peneliti Sebut PHK Massal Jadi Pemicu Fenomena Rojali

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fenomena “Rojali” atau rombongan jarang beli dan “Rohana” alias rombongan hanya nanya, menjadi fenomena baru di tengah masyarakat perkotaan. Peneliti menilai fenomena ini mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat yang terdampak langsung oleh gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan naiknya harga kebutuhan pokok.

Peneliti Next Policy, Dwi Raihan, menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi akibat penurunan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pada kuartal I 2025, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh sebesar 4,89 persen. Angka ini lebih rendah dibanding rerata sebelum pandemi yang berkisar antara 5,2 hingga 5,4 persen. 

Salah satu penyebab utama turunnya daya beli adalah lonjakan PHK. Per Juni 2025, sebanyak 42.385 pekerja kehilangan pekerjaan, naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Angka ini menunjukkan bahwa badai PHK masih terjadi bahkan lebih masif,” kata Dwi kepada Republika, Sabtu (2/8/2025).

Ia menambahkan, sinyal lemahnya pasar tenaga kerja juga terlihat dari menurunnya jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan, yang mencerminkan berkurangnya tenaga kerja sektor formal. Di saat yang sama, aktivitas industri pun melambat, tercermin dari kontraksi pada Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur.

Menurut Dwi, lemahnya daya beli bukan hanya soal kehilangan pekerjaan. Tabungan masyarakat yang makin menipis dan deindustrialisasi yang berjalan senyap turut memperparah situasi.

“Di sisi lain, terjadinya inflasi pangan juga memukul masyarakat terutama kelas menengah ke bawah,” ujarnya.

Kenaikan harga pangan, lanjut Dwi, berdampak besar karena pangan merupakan kebutuhan pokok yang tak bisa ditunda. Ketika harga naik, masyarakat tetap membeli, dan ini menggerus pendapatan riil mereka.

Fenomena Rojali dan Rohana, kata Dwi, hanya bisa berakhir bila daya beli pulih dan harga pangan kembali stabil. Untuk itu, masyarakat harus kembali memiliki sumber pendapatan yang layak.

“Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memperhatikan industri yang ada sekaligus menarik investasi langsung dengan melakukan deregulasi, pemberantasan pungli, hingga konsistensi kebijakan. Di sisi lain, pekerja perlu meningkatkan produktivitas maupun keterampilan baru,” ujarnya.

Ia menegaskan, pemerintah juga harus aktif menjaga harga pangan melalui pengawasan ketat dan audit berkala untuk mencegah permainan harga dan keberadaan pangan oplosan. Selain itu, distribusi pangan harus diperbaiki agar lebih efisien dan menekan harga di tingkat konsumen.

Read Entire Article