Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mendukung seruan mogok kerja sebagai bentuk solidaritas terhadap sandera yang masih ditahan di Gaza.
"Mogok pada Minggu," kata Lapid dalam unggahan di X, dikutip dari AFP, Selasa (12/8).
Dia juga mengatakan pendukung pemerintah saat ini harus ikut mogok kerja dan menegaskan aksi itu tidak bernuansa politik. Sebagaimana diketahui, hari Minggu merupakan hari pertama bekerja di Israel.
"Mogok kerja karena solidaritas. Mogok kerja karena keluarga meminta, dan alasan itu sudah cukup. Mogok kerja karena tidak ada yang memonopoli emosi, tanggung jawab bersama, dan nilai-nilai Yahudi," katanya lagi.
Sebelumnya, sekitar 20 orang tua sandera yang masih ditahan di Hamas menyerukan aksi mogok kerja. Pada Senin (11/8) kemarin, Forum Sandera dan Keluarga Hilang yang merupakan kelompok perwakilan utama keluarga sandera menyatakan mendukung seruan itu.
Kelompok itu juga telah mendesak pemimpin federasi serikat pekerja utama Israel, Histadrut, untuk bergabung dalam aksi mogok. Namun, Histadrut menyatakan tidak akan mengikuti aksi itu.
Sebagai gantinya, Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengatakan Histadrut akan mendukung demonstrasi solidaritas buruh.
"Izinkan aksi mogok warga, dari akar rumput hingga atas. Izinkan semua orang untuk mengambil cuti hari Minggu untuk mengikuti suara hati nurani mereka," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam pernyataannya.
"Tiba saatnya untuk bertindak, untuk turun ke jalan. 675 hari penahanan dan perang harus berakhir," lanjutnya.
Forum Sandera dan Keluarga Hilang juga kembali menuduh pemerintah mengorbankan sandera yang tersisa di perang yang tanpa akhir dan tanpa tujuan.
Kabinet keamanan Israel pada pekan lalu menyetujui rencana untuk memperluas perang ke wilayah Gaza yang belum dikuasai militer. Keputusan ini membuat keluarga sandera khawatir anggota keluarganya bisa saja tewas dalam operasi militer itu.
Dari 251 sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan Oktober 2023 di Israel selatan, 49 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang disebut militer Israel telah tewas.