Kimberly Ryder tak menampik bahwa kegagalannya dalam membangun rumah tangga membuat trauma. Semenjak bercerai, Kimberly mengaku mulai mengubah cara pandang agar tak lagi terjebak dalam toxic relationship.
"Trauma, sih, trauma, ya. Kalau cewek digituin sama cowok pasti jadi trauma ya. Jadi jauh lebih pemilih, trust issue banget. Tapi kita jadinya lebih belajar," ujar Kimberly Ryder kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan.
Kendati demikian, Kimberly tak ingin buru-buru mencari pengganti Edward Akbar. Ia memilih untuk fokus bekerja dan mengasuh anak-anaknya.
Kimberly mengaku santai dalam mencari pasangan.
"Go with the flow aja. Tergantung yang dikasih Allah ya," ucap Kimberly Ryder.
"Harapannya buat diri sendiri, jadi ibu yang lebih baik aja, membuat diri sendiri lebih baik agar ketika dikasih pasangan baru kita sudah ada di versi terbaru ya," tambahnya.
Disinggung mengenai kriteria, Kimberly tak menjawab rinci. Yang pasti ia menginginkan pasangannya kelak satu agama dengannya.
"Tergantung yang dikasih sama yang di Atas, yang penting Islam," pungkasnya.
Diketahui, Kimberly Ryder dan Edward Akbar resmi bercerai pada 29 November 2024 setelah Pengadilan Agama Jakarta Pusat mengabulkan gugatan cerai mereka.
Selain bercerai, Kimberly Ryder juga turut mendapatkan hak asuh atas kedua anak mereka, Rayden Starlight Akbar dan Aisyah Moonlight Akbar.
Selain itu, Edward Akbar juga diwajibkan memberikan nafkah sebesar Rp 6 juta per bulan untuk kedua anak mereka, dengan kenaikan 10% setiap tahunnya.
Sebagai ibu, Kimberly juga diminta untuk membuka akses kepada Edward untuk mengunjungi anak-anak mereka.