
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan koreksi pada perdagangan Jumat (13/6). Pada perdagangan Kamis (12/6) IHSG ditutup turun 0,25 persen ke level 7.204,37. Pelemahan ini masih disebabkan oleh tekanan jual yang dominan di pasar.
Tim Analis MNC Sekuritas mencermati, koreksi IHSG kali ini masih membuka dua skenario pergerakan ke depan.
“Pada label merah, apabila IHSG break 7.240 maka diperkirakan IHSG akan membentuk wave (v) dari wave [a] yang akan menguji 7.263-7.355. Namun pada label hitam, masih terdapat potensi koreksi IHSG ke rentang area 6.713-7.009,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Jumat (13/6).
Di tengah kondisi pasar yang cenderung volatile, MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan dengan strategi teknikal yang dapat dipertimbangkan investor yakni AADI, BRIS, HRTA, PNLF, XMBG,
Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebutkan bahwa penurunan IHSG turut dipicu oleh data ekonomi domestik, khususnya melemahnya daya beli masyarakat.
“IHSG ditutup melemah di level 7.204,37 (-0.25 persen) pada Kamis (12/6). Indeks Keyakinan Konsumen bulan Mei turun ke level 117.5 dari 121.7 di April 2025. Ini merupakan sentimen konsumen terendah sejak September 2022, yang mencerminkan melemahnya daya beli dan turunnya kelas menengah, ditengah maraknya isu PHK dan peningkatan risiko ekonomi,” ujar Valdy.
Secara teknikal, indikator menunjukkan sinyal potensi koreksi lanjutan. Menurutnya, stochastic RSI berada pada pivot area dan MACD belum terjadi golden cross namun histogram merah mulai mengecil.
“Sehingga diperkirakan IHSG rawan koreksi lanjutan, menguji level psikologis 7.200 hingga pivot 7.170 pada Jumat (13/6),” lanjutnya.
Dari sisi global, pelaku pasar akan mencermati rilis sejumlah data penting, termasuk data Michigan Consumer Sentiment Preliminary bulan Juni dari Amerika Serikat, yang diperkirakan naik ke 53,5 dari 52,2 pada Mei. Selain itu, pasar juga menunggu data inflasi Jerman bulan Mei yang diperkirakan stabil di 2,1 persen yoy, serta data produksi industri Jepang yang diperkirakan turun menjadi 0,7 persen yoy dari 1 persen di bulan sebelumnya.
Dari dalam negeri, data penjualan ritel April 2025 diperkirakan tumbuh 2,1 persen yoy, lebih rendah dari 5,5 persen yoy pada Maret.
Valdy merekomendasikan investor untuk membeli saham SMGR, PTPP, ADHI, INTP, dan CPIN.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Berita ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan membeli atau menjual produk investasi tertentu.