REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim peneliti Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Cyber University melakukan kajian terhadap aplikasi The Dude MikroTik sebagai alat pemantauan jaringan nirkabel. Penelitian ini sebagai upaya memperkuat keamanan jaringan komputer di lingkungan instansi pemerintahan.
Penelitian ini dilakukan oleh Cyber University bersama Universitas Persada Indonesia YAI, dengan objek penelitian utama di Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM.
Cyber University sebagai The First Fintech University in Indonesia, melalui para dosen dan penelitinya yakni Dwipo Setyantoro, Vivi Afifah, dan Rika Astuti, berkolaborasi dengan Novia Aprilia dan Novia Permata Sari dari Universitas YAI. Penelitian ini difokuskan pada sistem jaringan nirkabel di lantai 4 kantor EBTKE, Jakarta Pusat, yang telah mengadopsi teknologi The Dude MikroTik secara aktif.
Dwipo Setyantoro, salah satu peneliti dari Cyber University menjelaskan bahwa The Dude MikroTik adalah aplikasi gratis yang mampu memetakan perangkat jaringan secara otomatis dan memberikan visualisasi status perangkat secara real-time.
"Aplikasi ini memungkinkan tim IT mendeteksi gangguan lebih cepat dan melakukan troubleshooting secara efisien," kata Dwipo dalam keterangan rilis, Jumat (8/8/2025).
Selain aplikasi monitoring, EBTKE juga menggunakan perangkat firewall CISCO ASA 5520 yang mendukung performa jaringan tinggi dengan fitur keamanan seperti VPN, deteksi intrusi, dan pengaturan koneksi.
"Kombinasi kedua teknologi ini dinilai memberikan perlindungan maksimal terhadap potensi ancaman siber dan menjaga kestabilan jaringan di lingkungan kerja yang padat pengguna," kata Dwipo.
Tim peneliti menganalisis kondisi keamanan jaringan melalui pendekatan terhadap celah keamanan (security hole), performa firewall, dan efektivitas monitoring aplikasi The Dude MikroTik. Hasilnya, The Dude terbukti dapat mendeteksi status perangkat (UP/DOWN), memantau lalu lintas data masuk-keluar, hingga memetakan aktivitas broadcast yang berpotensi mengganggu performa jaringan.
Sementara itu, Michael Sitorus, selaku Ketua LPPM Cyber University, menyatakan bahwa riset ini memiliki nilai strategis dalam mendorong literasi teknologi di sektor publik.
“Penelitian ini adalah contoh nyata bagaimana riset terapan dapat menjawab tantangan riil di lapangan dan memberi manfaat langsung bagi instansi pemerintah,” ujarnya.
Melalui dukungan LPPM, Cyber University berkomitmen terus mengembangkan riset inovatif yang relevan dengan kebutuhan industri dan pemerintahan. Penggunaan aplikasi The Dude MikroTik dinilai sebagai solusi efektif, hemat biaya, dan adaptif terhadap keterbatasan sumber daya manusia, khususnya di instansi dengan jaringan yang kompleks dan dinamis.