Jumlah transaksi online meningkat 7,55 persen pada triwulan II 2025.
Rep: Thoudy Badai/ Red: Edwin Dwi Putranto

Pedagang mempromosikan produknya melalui siaran langsung di toko Wstudio Little Bangkok, Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (8/8/2025). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah transaksi online retail dan marketplace mengalami peningkatan sebesar 7,55 persen secara quarter to quarter (qoq) pada triwulan II 2025. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, peningkatan jumlah transaksi online retail dan marketplace menjadi salah satu sektor yang berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen (yoy). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Peningkatan jumlah transaksi online terutama disebabkan oleh pertumbuhan pembelian produk perawatan pribadi (personal care) dan kosmetik, serta produk rumah tangga dan kantor. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai jumlah transaksi online retail dan marketplace menunjukan adanya pergeseran perilaku masyarakat dengan memilih belanja menggunakan platform daring. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Peningkatan tren transaksi belanja online menandakan daya beli masyarakat tidak melemah. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang mempromosikan produknya melalui siaran langsung di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (8/8/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah transaksi online retail dan marketplace mengalami peningkatan sebesar 7,55 persen secara quarter to quarter (qoq) pada triwulan II 2025. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang mempromosikan produknya secara online melalui siaran langsung di toko Wstudio Little Bangkok, Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah transaksi online retail dan marketplace mengalami peningkatan sebesar 7,55 persen secara quarter to quarter (qoq) pada triwulan II 2025.
sumber : Republika