Kemacetan panjang di ruas Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta, Senin (4/8/2025). Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) di 321 simpang dengan alokasi anggaran sebesar Rp120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang dipicu oleh pengaturan simpang yang masih statis dan belum adaptif di ibu kota.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan TB Simatupang di Jakarta Selatan belakang disorot lantaran kemacetan yang terjadi makin parah tiap harinya. Hal itu disebabkan adanya pekerjaan pemasangan pipa air limbah yang dilakukan sejak awal Juli 2025.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pekerjaan itu terdiri dari persiapan, pekerjaan pembuatan pit/lubang galian, pemasangan pipa dengan metode jacking 2.549 meter, pembuatan manhole, perbaikan kembali. Menurut dia, Dishub telah melakukan rekayasa lalu lintas untuk menunjang pekerjaan yang akan dilakukan.
"Lokasi pekerjaan pemasangan pipa air limbah di kawasan Jalan TB Simatupang memasuki pekerjaan konstruksi secara bertahap," kata dia melalui keterangannya, Jumat (8/8/2025).
Ia menjelaskan, pekerjaan itu akan terdiri dari delapan seksi mulai dari Simpang Cilandak KKO sampai dengan simpang RS Fatmawati. Adapun seksi 1-3, pekerjaan berada di lahan privat, taman atau trotoar.
Syafrin menambahkan, untuk seksi 4, terdapat tiga titik lokasi pekerjaan. Pertama pekerjaan penggalian yang dilaksanakan sejak 5 Juli hingga 21 November 2025 di Jalan TB Simatupang sisi selatan seberang pintu keluar gedung Cibis. Akibatnya, lalu lintas yang semula dua lajur menjadi satu lajur selama pekerjaan berlangsung.