
Sutradara Joko Anwar angkat bicara soal kisruh antara Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan Festival Film Indonesia (FFI). BPI sebelumnya mengunggah ulang unggahan poster FFI 2025 di Instagram Story.
BPI menanggapi soal logo mereka yang tidak ada lagi di poster pembuka FFI 2025. BPI kemudian menyatakan sikap, tidak mau lagi bertanggung atas penyelenggaraan FFI.
Badan Perfilman Indonesia juga mengungkapkan keputusan Festival Film Indonesia tidak memasukkan logo mereka merupakan bentuk pengkhianatan.
"Terima kasih, logo BPI sudah ditiadakan. Dengan ini kami mencabut SK Komite FFI. Dan terhitung sejak logo FFI 2025 diluncurkan, BPI tidak lagi bertanggung jawab atas penyelenggaraan FFI. Ini adalah bentuk pengkhianatan. Salam sinema," tulis BPI.

Joko Anwar Tanggapi Respons Badan Perfilman Indonesia soal Festival Film Indonesia
Merespons hal itu, Joko Anwar mengatakan ada yang salah dengan kepengurusan Badan Perfilman Indonesia saat ini.
"Pertama, kerja sama dengan kepolisian. Kedua, posting baper begini. Ada sesuatu yang salah sama kepengurusan Badan Perfilman Indonesia saat ini. Kalian sehat, BPI?" tulis Joko Anwar dalam Instagram Story.
kumparan telah mencoba menghubungi Ketua BPI, Gunawan Paggaru, dan Rully Sofyan selaku Ketua Bidang Kebijakan dan Advokasi BPI. Namun belum ada respons.
Dalam unggahannya, pihak Festival Film Indonesia mengumumkan bahwa FFI 2025 akan digelar dengan tema Puspawarna Sinema Indonesia. Mereka mengunggahnya lewat Instagram @festivalfilmid.
Unggahan FFI dikomentari oleh sejumlah netizen. Mereka menyebut beberapa nama film yang dijagokan untuk FFI 2025. Salah satunya film garapan Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri. Kemudian film lainnya seperti JUMBO dan 1 Kakak 7 Ponakan.