LBH Muhammadiyah Siap Dampingi Rakyat Miskin Soal Hukum, Termasuk Kasus Judol?

4 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus penangkapan pemain judi online atau judol di Yogyakarta yang sempat menghebohkan publik karena modus yang digunakan pelaku dianggap 'mengakali sistem bandar' ikut mendapatkan respons dari Ketua Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBH AP) PP Muhammadiyah, Taufiq Nugroho.

Saat dijumpai seusai acara Rakornas LBH-AP PP Muhammadiyah, ia menyampaikan sikap lembaganya terkait kemungkinan pemberian bantuan hukum kepada para pelaku sekaligus menegaskan peran LBH-AP yang rencananya akan dihadirkan di masing-masing Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia.

Menurutnya, LBH-AP Muhammadiyah tidak membatasi pemberian advokasi secara mutlak termasuk dalam kasus judol. Namun, dalam menjalankan advokasi, lembaga ini selalu menitikberatkan pada aspek nilai kebenaran dan keberpihakan pada korban yang benar-benar membutuhkan pendampingan.

"Kami melihat tidak ada batasan advokasi yang kami berikan, namun kami akan melihat dari nilai kebenaran," katanya, Ahad (10/7/2025).

"(Dalam kasus judol di Yogyakarta ini -Red), kalau ada korban atau apanya yang dia dalam posisi benar dan layak dibela, LBH Muhammadiyah terbuka untuk memberikan advokasi kepada yang bersangkutan," ucapnya menambahkan.

Akan tetapi, ia menyebut hingga kini LBH Muhammadiyah belum menerima permintaan resmi untuk mendampingi kasus tersebut, sehingga pihaknya belum melangkah lebih jauh untuk memberikan bantuan hukum. Taufiq mengatakan pendampingan hukum hanya dapat dilakukan setelah ada kuasa dari pihak yang bersangkutan.

Selain itu, LBH Muhammadiyah juga menerapkan prosedur internal yang ketat dalam menerima kasus, termasuk prioritas pendampingan bagi masyarakat miskin dan tertindas. "Dalam dunia advokat kita bisa memberikan pendampingan setelah kita mendapatkan kuasa. Yang korban atau pelaku kemudian terdakwa memberikan kuasa kepada kami tetapi sampai saat ini belum ada sehingga kami juga belum melangkah. Dan ketika kami mendapatkan permintaan mendampingi, ada SOP di kami, lalu kami akan diskusikan dengan tim apakah perkara ini layak kami dampingi atau tidak," ucapnya.

"Tentu perkara-perkara ini berkaitan dengan orang atau kaum miskin, atau memang orang-orang yang sebenarnya mampu tetapi dalam kondisi yang terdzolimi betul, seperti (kasus) Wadas, PIK 2," ujar dia.

Lebih lanjut, ia mengungkap LBH Muhammadiyah, melalui jaringan dan advokatnya selalu siap untuk terus melakukan pendampingan hukum kepada masyarakat yang terpinggirkan secara sosial, ekonomi, maupun struktural. Ia menyebut pendirian organisasi advokat yang juga dilakukan dalam Rakornas ini bukan semata inisiatif kelembagaan, tetapi juga berangkat dari kebutuhan riil masyarakat akan keadilan yang belum merata.

Pendirian organisasi advokat ini juga berjalan beriringan dengan target besar LBH-AP Muhammadiyah yang ingin menghadirkan lembaga bantuan hukum di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia, mengingat saat ini baru terbentuk 80 LBH di berbagai daerah, dan akan terus dikembangkan hingga mencapai 500 LBH yang tersebar di setiap daerah.

"Targetnya adalah percepatan untuk pembentukan Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik Muhammadiyah di seluruh kabupaten kota se-Indonesia. Jadi ke depan itu setiap ada pimpinan daerah Muhammadiyah di Indonesia, di sana harus ada lembaga hukum Muhammadiyah, Sehingga nantinya ada sekitar 500 lembaga bantuan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia," ucap Taufiq.

Lewat kehadiran LBH-AP ini, ia berharap dapat  menjawab berbagai persoalan hukum yang menimpa masyarakat, baik secara internal dalam tubuh persyarikatan maupun eksternal di tengah kehidupan sosial-politik Indonesia. Apalagi selama ini masih banyak masyarakat terutama dari kelompok miskin dan terpinggirkan tidak memiliki akses, keberanian, atau pengetahuan untuk membela haknya, bahkan sering kali justru menjadi korban kriminalisasi oleh aparat atau kekuatan modal. 

"Kami berharap agar LBH Muhammadiyah hadir di seluruh lapisan masyarakat, sehingga keadilan bisa dirasakan oleh semuanya. Di Rakornas ini, hampir semua isu menarik terkait penegakan hukum dibahas," kata Taufiq.

Read Entire Article