REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan literasi keuangan berbasis prinsip syariah di kalangan guru, siswa, dan pemangku kepentingan pendidikan, Rabu (6/8/2025) di Jakarta.
Kesepakatan ditandatangani Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna dan Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti. Kerja sama ini tidak hanya menyasar edukasi, tetapi juga peningkatan kapasitas SDM serta dukungan pada program prioritas pendidikan dasar dan menengah.
BSI melihat peluang bisnis signifikan dari sinergi ini, termasuk akuisisi layanan payroll dan tunjangan pegawai di satuan kerja Kemendikdasmen, penyaluran Program Indonesia Pintar, serta program sosial lain untuk sekitar dua juta penerima.
“Kami ingin kehadiran BSI tidak hanya sebagai penyedia layanan perbankan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih maju dan sejahtera. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat menghadirkan layanan keuangan syariah yang aman, efisien, dan memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan guru, siswa, dan lembaga pendidikan,” ujar Anton dalam keterangan, Senin (11/8/2025).
Kerja sama ini juga mencakup kolaborasi “Rumah Pendidikan” melalui Program Ruang Mitra yang melibatkan pelaku usaha untuk mendukung pendidikan, pengelolaan Unit Pelayanan Zakat bersama BSI Maslahat, akuisisi rekening penampungan Program Revitalisasi Sekolah, hingga pengembangan program beasiswa.
“Kolaborasi ini akan menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan dunia usaha dalam menciptakan ekosistem yang saling menguatkan. Kami ingin memastikan bahwa BSI hadir tidak hanya untuk memberikan layanan perbankan, tetapi juga menjadi penggerak dalam mendukung kemajuan pendidikan di tanah air, sebagai sahabat finansial, spiritual, dan sosial,” kata Anton.
Anton menegaskan peluang bisnis yang terbuka akan diimbangi komitmen sosial. Menurutnya, sinergi ini bukan hanya soal angka, tetapi membangun kesadaran literasi keuangan sejak dini, menyiapkan generasi yang cakap mengelola keuangan, dan menjadikan layanan syariah bagian dari gaya hidup sehat finansial.
“Kami percaya, jika dunia pendidikan dan dunia perbankan syariah bergerak bersama, manfaatnya akan dirasakan luas dan berkelanjutan,” pungkasnya.