REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menetapkan arah strategis lima tahun ke depan dengan melakukan refocusing portofolio menjadi hanya empat lini utama, yaitu business to consumers (B2C), business to business (B2B) infrastruktur, B2B Information and Communications Technology (ICT), dan bisnis internasional. Direktur IT Digital Telkom Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan langkah ini dilakukan dengan pendekatan customer centric untuk memastikan setiap portofolio melayani segmen pelanggan yang spesifik.
"Kita membagi portofolio dengan membayangkan customer yang akan kita hadapi, mulai dari retail dan rumah tangga di B2C, operator telekomunikasi lain di B2B infrastruktur, hingga perusahaan di B2B ICT," ujar Faizal dalam business update terkait "Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market" di Senyata Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025).
Menurut Faizal, bisnis internasional menjadi salah satu fokus karena transformasi menuju digital telco mengharuskan Telkom memiliki jangkauan global. Ia menegaskan, industri telekomunikasi dan digital tidak bisa dibatasi oleh batas negara, sehingga penetrasi ke pasar luar negeri menjadi keniscayaan.
"Kalau ngomong digital selalu coverage-nya global, dan ketika menjadi digital telco, otomatis jangkauan kita harus global karena tidak lagi dibatasi oleh batas wilayah," sambung Faizal.
Dalam pengembangan B2B ICT, lanjut Faizal, Telkom akan fokus melayani 12 sektor industri vertikal seperti pertambangan, konstruksi, kesehatan, perbankan, asuransi, pendidikan, logistik, hingga pemerintahan. Setiap sektor akan diberikan solusi yang unik dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing industri.
"Satu sektor dengan yang lain itu berbeda, sehingga perlu solusi yang customization untuk setiap vertical industries," lanjut Faizal.
Untuk memperkuat layanan di berbagai sektor tersebut, Faisal sampaikan, Telkom akan mengembangkan empat platform teknologi inti yang menjadi pilar kompetensi. Keempatnya meliputi artificial intelligence (AI), cybersecurity, internet of things (IoT), dan cloud service.
"AI, cybersecurity, IoT, dan cloud service akan menjadi platform yang kami kembangkan untuk mendukung kebutuhan para pelanggan korporasi dan sektor lainnya," kata Faizal.