Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, ingin Jakarta International Stadium bisa sekelas stadion di Singapura. Ia ingin kegiatan konser musik di JIS tak mengganggu jalannya pertandingan sepak bola, terutama imbasnya terhadap kualitas rumput.
Menurutnya, konser musik tetap bisa digelar di JIS andai pengelolaan stadion dilakukan dengan benar, khususnya soal perlindungan terhadap rumput lapangan. Ia juga sudah berdiskusi dengan Jakpro soal hal ini.
"Jadi JIS ini seperti yang berkali-kali saya sampaikan sekarang sedang dalam penyempurnaan infrastruktur. Segera kita bangun penghubung antara Ancol dengan JIS," kata Pramono di Jakarta, Kamis (15/8).
"Dan yang lebih penting dari itu adalah persoalan rumput di JIS yang seringkali menjadi handicap kalau habis konser atau apa pun. Maka saya sudah meminta kepada Dirut Jakpro yang sekarang ini mengelola JIS untuk belajar dari negara-negara yang hanya butuh 5 hari. Seperti yang ada di Singapura," ucapnya.
"Begitu selesai konser [rumput] digulung. Kemudian setelah itu dikembalikan lagi. Memang alat untuk menggulung ini perlu biaya. Dan untuk itu saya yakin lah. Pasti kita bisa untuk melakukan itu. Sehingga dengan demikian mudah-mudahan dengan infrastrukturnya yang lebih baik. Persoalan rumput yang terselesaikan," sambungnya lagi.
Jika hal ini berhasil terealisasi, maka Persija selaku tim yang berkandang di JIS tak perlu ambil pusing jika stadion digunakan untuk konser musik.
"Yang dikatakan Pak Erick [Thohir, Ketum PSSI] tadi. Jakmania atau persija gak usah khawatir dengan kemudian waktu yang digunakan untuk persija kalau menjadi tuan rumah itu akan terganggu. Karena antara liga dengan apa yang menjadi jadwal PSSI itu adalah hal yang berbeda sekali," ujar Pramono.