
SETIAP tahun, peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) memiliki kekhususannya masing-masing. Tidak terkecuali tahun ini. Perayaan tahun ini memiliki logo, tema, dan lokasi perayaan yang berbeda.
Logo
Tahun ini, HUT RI memasuki perayaan ke-80. Logo dirancang dengan angka 80 yang dipadukan garis dinamis, merepresentasikan persatuan, kedaulatan, kesejahteraan rakyat, serta kemajuan Indonesia.
Pada perayaan HUT-79, logo tampil berbeda. Visual logo yang mencakup tujuh konsep, negara kepulauan, lambang negara, pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan, ekonomi hijau, persatuan dan harapan, serta kesetaraan.
Tema
Tema resmi HUT ke-80 RI adalah “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, yang menjadi dasar filosofi. Tema ini bermakna rasa semangat yang mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang selalu menjunjung tinggi kerukunan antar warga.
Sedangkan makna “Rakyat Sejahtera”, merefleksikan komitmen dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyejahterakan rakyatnya melalui 8 Asta Cita, 17 program prioritas, dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win).
Tema HUT ke-79 adalah “Nusantara Baru Indonesia Maju”. Tema ini dipilih untuk menggambarkan transisi kepindahan ibu kota negara dan kepemimpinan bangsa.
Lokasi Upacara
Lokasi upacara peringatan HUT RI ke-80 tahun ini kembali dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta. Berbeda dengan tahun lalu, di mana upacara peringatan HUT RI ke-79 dilaksanakan di dua tempat, yakni Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Agenda yang membedakan dari tahun sebelumnya yakni proses kirab pengiriman bendera pusaka dan naskah proklamasi dari Monas ke IKN, serta arsip pameran kepresidenan. Tahun ini, pelaksanaan kembali terbatas di Jakarta.
Perbedaan perayaan HUT RI tahun ini dan tahun lalu tidak semata ajang seremonial. Tetapi bagaimana kita sebagai rakyat Indonesia mampu merefleksikan makna kemerdekaan itu sendiri.
Tidak hanya melalui logo atau agenda perayaan, namun dapat berperan aktif sebagai bangsa yang menjaga persatuan, kesatuan, tanggung jawab untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Tentu saja dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan negara. (setneg/indonesia.go.id/Z-2)