INFO NASIONAL — Dari hamparan lahan kering yang tak produktif, kini tumbuh sumber penghidupan bagi ribuan keluarga petani. Inilah kisah Syailendra Bumi Investama (Syailendra BI), social enterprise di bawah brand DDistillers, yang sukses mengubah lahan kritis menjadi lapangan kerja bagi lebih dari 2.000 warga desa berkat dukungan program binaan PT Pertamina (Persero).
Perjalanan ini dimulai pada 2014 oleh Eliest Listiani, tergerak oleh kondisi sosial-ekonomi masyarakat di wilayah terpencil Brebes, Jawa Tengah. Saat itu, para petani bergulat dengan kemiskinan akibat lahan tandus yang sulit ditanami. Pada 2015, riset lapangan menemukan jawaban yaitu sereh wangi — tanaman aromatik atsiri yang tahan di segala musim sekaligus mampu memulihkan kesuburan tanah.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Edukasi pun dimulai. Warga diajarkan teknik budidaya atsiri yang ramah lingkungan dan pengolahan limbah dengan konsep zero waste. Namun, lonjakan besar terjadi di akhir 2020 ketika Syailendra BI resmi menjadi Mitra Binaan Pertamina melalui Pendanaan Usaha Mikro Kecil sebesar Rp100 juta. Dukungan modal ini dimanfaatkan untuk memperkuat produksi, operasional, dan pemasaran.
Hasilnya memukau, omzet tahunan naik dari Rp1,2 miliar menjadi Rp3,5 miliar pada 2021, lalu Rp4,5 miliar pada 2022, sekaligus mengukuhkan status sebagai Pengusaha Kena Pajak. Kini, DDistillers rutin memasok minyak atsiri ke eksportir nasional dan industri aromatik dalam negeri, bahkan telah menembus pasar internasional seperti Prancis, Singapura, Swiss, Kanada, Dubai, Arab Saudi, India, Korea Selatan, dan Brasil.
Dengan 200 titik penyulingan di hampir seluruh provinsi, DDistillers mempekerjakan 12 karyawan tetap, satu pakar akademisi, serta memberdayakan sekitar 400 penyuling dan lebih dari 2.000 petani melalui komunitas Paguyuban Emas Hijau.
Tahun ini, DDistillers turut ambil bagian dalam Pertamina UMK Academy 2025 dan Pertamina SMEXPO Merah Putih untuk memperluas jejaring bisnis dan memperkuat kapasitas usaha.
“Pertamina mendukung UMKM seperti DDistillers yang mampu mengubah tantangan menjadi peluang, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi ribuan keluarga petani di Indonesia,” ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, Rabu, 13 Agustus 2025 lalu.
Keberhasilan ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran Point 3 tentang peningkatan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan pengembangan industri kreatif. Dampaknya tak hanya ekonomi, tetapi juga lingkungan melalui pemanfaatan lahan kritis menjadi produktif.
“Bagi kami, bisnis bukan hanya soal keuntungan, tapi tentang membangun harapan,” tegas Eliest. “Dari lahan yang dulunya dianggap tak berguna, kami buktikan bahwa ada masa depan yang hijau dan sejahtera.”
Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina terus mendukung target net zero emission 2060 dengan mendorong program UMKM berorientasi keberlanjutan. Langkah ini sejalan dengan komitmen pada Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.(*)