Ahmad Husein, salah satu inisiator demo pemakzulan Bupati Pati Sudewo jilid 2 pada 25 Agustus, menuding gerakan massa yang mengawal Panitia Khusus (Pansus) Pemakzulan Bupati Pati Sudewo sudah ditunggangi politik.
Husein menyebut, gerakan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) sudah melenceng jauh dari tuntutan awal, yaitu menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) 250 persen. Dia menyebut sudah mundur dari AMPB.
Husein menegaskan membatalkan rencana demo jilid 2 itu dan mengaku sudah bertemu serta melalukan video call dengan Bupati Sudrewo.
Dalam pertemuan itu, Husein mengaku sudah ada dialog yang baik antara dirinya dengan Sudewo. Sudewo juga berjanji akan transparan dan mendengarkan aspirasi rakyat.
Pernyataan Husein mendapat respons dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB). Koordinator AMPB, Supriyono, menyebut mundurnya Husein nembawa berkah.
Dia menilai, banyak pernyataan Husein membawa kegaduhan di AMPB. Dia mengaku tidak mempermasalahkan keputusan Husein memilih merapat ke Bupati Pati Sudewo.
"Terkait yang disampaikan aliansi ditunggangi politik itu tidak benar. Kami tetap komitmen mengawal aspirasi memprotes kebijakan yang tak pro rakyat dan menyusahkan masyarakat. Kami siap melawan pemimpin yang sombong, arogan, pembohong, dan penipu rakyat. Kami akan menjaga marwah serta harkat martabat rakyat Pati," ujar Supriyono di posko donasi demo, Pati, Rabu (20/8).
Dia mengungkapkan, AMPB tetap berkomitmen mengawal Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo dan kasus dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Pihaknya sudah punya tim khusus serta tim hukum untuk mencermati jalannya pansus.
"Kami ada tim hukum dari LBH teratai dan aktivis. Mereka selalu mengawal jalannya jalannya pansus," ujar dia.
Untuk mengawal kasus dugaan korupsi Sudewo di KPK, pihaknya mendirikan posko penggalangan donasi di depan Kantor Bupati Pati sejak Selasa (19/8). Gerakan donasi Rp 5.000 itu akan digunakan untuk memberangkatkan massa demo ke Gedung KPK di Jakarta pada 2-3 September 2025.
"Kami pilih Rp 5 ribu agar terjangkau semua masyarakat. Bahwa ini gerakan dari seluruh warga Pati. Rupanya antusiasnya cukup tinggi. Hanya semalam sudah terkumpul hampir Rp 2 juta," terangnya.
Tidak tanggung-tanggung, Botok mengeklaim sudah ada 500 lebih orang yang menyatakan kesediaannya untuk ikut aksi di Jakarta. Pihaknya juga sudah menyiapkan puluhan armada yang terdiri dari bus dan truk.
"Kita bawa bus sama truk. Truk yang terdata sudah 20 lebih. Kalau bus baru 2," pungkasnya.