Kasus meninggalnya Raya (4), bocah asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, akibat cacingan akut masih menyisakan cerita. Berdasarkan keterangan keluarga, Raya sebenarnya rutin mendapat obat cacing dari posyandu. Namun, tidak jelas apakah obat itu benar-benar diminum oleh Raya.
Edah, nenek Raya sekaligus bibi dari ayahnya, mengatakan obat cacing memang diberikan setiap enam bulan sekali.
“Kalau di sini, tiap ke posyandu kan, enam bulan sekali ya, dikasih obat cacing. Emang suka dikasih.,” kata Edah saat ditemui, Rabu (20/8).
Ia menyebut, sering kali obat memang diberikan, namun tidak tahu apakah benar diberikan untuk Raya.
“Emang suka dikasih. Nggak tahu dikasih (diminumkan ke Raya atau tidak) sama ibunya, ” ucap Edah.
Edah menuturkan, sehari-hari Raya kerap bermain di tanah bahkan di kolong rumah, tempat ayam-ayam dipelihara.
“Emang sehari-harinya, Raya suka di tanah. Emang dia suka ke kolong sama ayam, gitu. Dibilangin gitu sama dokter juga,” jelasnya.
Menurut Edah, sejak usia dua tahun, Raya sudah menunjukkan kondisi kesehatan yang lemah.
“Pas dua tahun dia baru bisa duduk, pas langsung sakit, kata mantrinya dia kena paru. Tapi langsung sembuh lagi, enggak lama,” katanya.
Raya akhirnya kritis pada Juli 2025 lalu dan dibawa ke rumah sakit. Saat itu, Edah mengaku menyaksikan cacing keluar dari tubuh Raya.
"Pas cacingnya kan saya yang bawa ke IGDnya, pas sama saya dibawa teh, di IGD itu ada yang keluar, dikirain teh itu alat dari IGD. Kata IGD itu saya enggak pasang alat, gitu,” ujarnya.
Dari hidung dan anus Raya, cacing-cacing keluar setelah ia mendapat obat cacing di rumah sakit.
“Udah dikasih obat cacing baru. Keluar cacingnya. Udah 2 hari di sana, baru dia keluar cacing,” jelas Edah.
Sebelumnya, dokter yang menangani juga sempat menjelaskan bahwa tubuh Raya dipenuhi cacing gelang hingga larvanya menyebar ke otak.
“Kata dokter, si Raya kalau enggak di cepet-cepet ke sini, pasti enggak ketolong, dia udah banyak cacing. Itu telur cacing yang di otak, sama yang di dalam,” kata Edah.
Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025 setelah sembilan hari dirawat di ICU RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.