Hasto Kristiyanto kembali dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan untuk ketiga kalinya. Sebelumnya, ia menjabat pada 2015–2019 dan 2019–2024.
Penunjukan ini berlangsung dalam pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP masa bakti 2025–2030 yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/8).
Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo menceritakan, momen penunjukan Hasto kali ini berlangsung spontan di tengah acara.
“Oh iya, tadi pelantikan kawan-kawan pengurus DPP yang kemarin belum sempat dilantik di Bali. Jadi ibu langsung melantik, memang suasananya agak menarik, karena pada saat dibacakan, Sekjennya belum ada,” kata Ganjar.
“Terus, Bu, yang satu bagaimana. ‘Ya udah diumumin’. Siapa bu? Nggak ada yang tahu kok. ‘Loh yang itu’. Yang itu yang mana bu. Terus ibu nyebut, ‘Ya, Hastolah’ gitu. Terus Hasto berdiri, terus dilantiklah bersama. Ya cepat aja tadi,” lanjutnya menceritakan ulang apa yang terjadi saat pelantikan.
Ganjar menyebut, dipilihnya Hasto kembali merupakan sepenuhnya kewenangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Ketua Umum punya kewenangan penuh untuk menentukan, dan ibu tidak menyampaikan cerita itu. Hanya memang ada satu yang menarik sebelum pelantikan dilakukan. Ibu bercerita panjang tentang situasi politik Indonesia sebelum pelantikan,” jelas Ganjar.
“Jadi semua sudah berdiri di sana, belum dilantik, tapi ibu bercerita dulu. Jadi, pembekalannya justru sebelum dilakukan pelantikan gitu. Itu Ibu cerita situasi politik Indonesia lah begitu,” sambungnya.
Selain itu, Ganjar tak tahu persis apa alasan Megawati kembali memilih Hasto sebagai Sekjen.
"Hanya Ibu [Megawati] yang tahu," singkat dia.
Menanggapi soal rekam jejak kader yang tetap diberi ruang di kepengurusan meski pernah menghadapi persoalan hukum, Ganjar menegaskan partai selalu mempertimbangkan kompetensi dan memahami konteks yang dialami setiap kader.
Hal ini terkait Hasto yang baru saja bebas dari tahanan kasus dugaan suap pengurusan PAW anggota DPR RI 2019-2024 Harun Masiku. Ia mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.
“Jadi kami kan melihat kompetensi masing-masing dan kami bukan tidak tahu. Di balik seluruh peristiwa, kita tahu persis apa yang sedang terjadi pada mereka-mereka,” jelas Ganjar.
“Maka kita yakin betul bahwa kawan-kawan ini adalah dianggap, kawan-kawan yang dianggap bisa membangun partai, bisa mengerjakan tugas dengan baik gitu ya,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melantik pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP masa bakti 2025–2030, Kamis (14/8) di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Hasto Kristiyanto kembali ditunjuk jadi Sekjen PDIP untuk periode ketiga. Hasto menjadi Sekjen pada periode 2015–2019, 2019–2024, dan 2025–2030. Ini akan menjadikan Hasto sebagai sekjen partai banteng terlama.
Wasekjen Bidang Komunikasi PDIP, Adian Napitupulu, mengatakan mereka yang dilantik hari ini adalah mereka y...