Mencermati Gagasan Transformasi Digital Pendidikan Tinggi Vokasi

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Di tengah derasnya arus digitalisasi, Pendidikan Tinggi Vokasi menjadi salah satu sektor yang paling dituntut untuk bergerak cepat. Lulusan vokasi bukan hanya harus siap kerja, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dunia industri yang berubah dalam hitungan detik. Tidak heran jika topik transformasi digital di perguruan tinggi vokasi menjadi sangat strategis, bahkan mendesak.

Topik menantang ini digarap oleh Intan Maria Lewiayu Vierke dalam disertasi doktornya di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bertajuk Digital Transformation Model and Strategy in Vocational Higher Education. Penelitian ini bukan hanya kaya secara teori, tetapi juga menyodorkan strategi praktis yang implikasinya dapat langsung dibayangkan. Ada empat pertanyaan utama yang menjadi jangkar riset: bagaimana situasi pendidikan tinggi vokasi di era digital, faktor apa saja yang memengaruhi, kondisi ideal seperti apa yang perlu diwujudkan, dan model strategi apa yang paling tepat untuk transformasi digital.

Transformasi digital tidak bisa dipahami hanya sebagai pengadaan perangkat keras atau instalasi aplikasi. Ia merupakan perubahan ekosistem yang melibatkan budaya, kepemimpinan, adaptabilitas, hingga keterampilan personal. Pendalaman Theory U yang dikembangkan oleh Dr. C. Otto Scharmer dalam penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan transformasi lebih banyak ditentukan oleh manusia ketimbang teknologi.

Melalui proses sensing, presencing, dan realizing, U Theory menekankan pentingnya kesadaran, refleksi, dan komitmen kolektif. Teknologi hanyalah instrumen, sementara faktor manusia adalah penggerak utama yang memastikan transformasi benar-benar berakar dan berkelanjutan.

Untuk mengukur kinerja transformasi digital, penelitian ini menggunakan tiga aspek utama: efikasi, efisiensi, dan efektivitas. Dari kerangka ini dipetakan faktor-faktor penting mulai dari program pembelajaran, pengembangan kompetensi, kepemimpinan digital, hingga variabel transformasi yang lebih luas. Temuan menarik muncul dari analisis Structural Equation Modeling (SEM). Dari lima faktor utama yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition, dan experience, ternyata hanya social influence yang berpengaruh signifikan terhadap kemauan mengadopsi transformasi digital. Dengan kata lain, dorongan dari lingkungan sosial, komunitas, dan jejaring lebih menentukan dibandingkan ekspektasi hasil maupun ketersediaan fasilitas.

Hasil ini membuka ruang diskusi baru: bagaimana jika penelitian memperluas model dengan variabel kontrol atau interaksi silang antar-elemen? Pendekatan semacam itu bisa memperkaya interpretasi. Penelitian ini juga menggunakan Interpretative Structural Modelling (ISM) yang dipadukan dengan wawancara pakar.

Triangulasi ini memperkuat kredibilitas hasil dan memunculkan dua skenario strategis: membentuk unit baru khusus transformasi digital, atau mengintegrasikan transformasi tersebut ke dalam kelembagaan yang sudah ada. Jika ditopang dengan analisis SWOT, kedua opsi ini dapat dipetakan lebih jelas dalam hal kelayakan, kecepatan implementasi, dan dampak jangka panjang.

Dari sisi metodologi, penelitian ini terbilang komprehensif dengan menggabungkan SEM, Soft Systems Methodology (SSM), dan ISM. Kombinasi ini memang menuntut energi besar, tetapi berhasil memberikan gambaran menyeluruh tentang kompleksitas transformasi digital. Meski demikian, masih ada ruang penyempurnaan, terutama dalam penggunaan kalimat aktif, konsistensi daftar pustaka dan tanda baca, serta kelengkapan rujukan teori dan tabel agar penyajian lebih jelas dan sesuai standar akademik internasional.

Sekalipun begitu, disertasi ini sudah memberi kontribusi nyata dengan menjawab kebutuhan mendesak dunia vokasi: bagaimana mengelola transformasi digital secara tepat guna. Penelitian ini tidak berhenti pada tataran konseptual, melainkan juga menyinggung implikasi kebijakan, strategi implementasi, serta keterbatasan yang diakui secara terbuka.

Ke depan, penelitian lanjutan dapat diarahkan untuk menguji langsung skenario implementasi di lapangan serta menggali lebih jauh faktor sosial yang terbukti menjadi kunci adopsi transformasi digital. Dengan begitu, rekomendasi yang dihasilkan dapat bersifat operasional sekaligus aplikatif bagi pembuat kebijakan dan institusi vokasi.

Dalam konteks teknologi yang bergerak lebih cepat daripada regulasi, Pendidikan Tinggi Vokasi tidak punya pilihan selain merespons dengan langkah nyata dan terukur. Disertasi ini menawarkan kerangka strategis yang realistis untuk memandu kampus vokasi maupun pembuat kebijakan. Pesannya jelas: transformasi digital bukan sekadar urusan perangkat, tetapi perubahan budaya dan strategi kelembagaan yang solid.

Sebagai kontribusi baru, disertasi ini mengajukan gagasan Integrated Skill Development Ecosystem (ISDE) seba...

Read Entire Article