Grup band BIP berkesempatan untuk mengaransemen lagu nasional. Grup beranggotakan, Bongky, Indra Q, Pay Burman, dan Ipang Lazuardi itu mengaransemen ulang lagu Satu Nusa Satu Bangsa, karya Liberty Manik alias L Manik.
Pay mengatakan bahwa bukan hal mudah mengaransemen lagu nasional. Para personel BIP mengakui ada beban tersendiri dalam proses aransemen.
"Ya, sebenernya beban, sih, kemarin, harus bagus hasilnya. (Tapi) seperti yang diomongin anak-anak happy berhasil meramu lagu nasional dengan aransemen yang lebih fresh," kata Pay dalam acara Syukuran Album Kebangsaan No 3, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Pay bilang, BIP menambahkan warna musik yang lebih energik di lagu tersebut. Salah satunya lewat lirik 'Eaaa, Eyooo' yang muncul di awal lagu.
Kendati demikian, Pay menegaskan bahwa lagu tersebut dibuat bukan untuk menghilangkan aransemen aslinya. Pay tak mau mengganggu aransemen yang sudah melekat di benak masyarakat.
"Gue enggak mau ganggu yang sudah lengket sama teman-teman, cuma gue kasih sesuatu yang lebih energik, lebih semangat, dan ada lirik-lirik 'eyaaa eyoo', cukup mewakili," kata Pay.
Keuntungan Lagu Nasional yang Diaransemen Ulang, Akan Diserahkan Kepada Ahli Waris
Satu Nusa Satu Bangsa versi BIP masuk dalam album Album Kebangsaan No.03: 10 Windu Indonesia. Lagu tersebut jadi single pembuka album itu.
Selain satu Nusa Satu Bangsa ada pula lagu Ibu Pertiwi karya Ismail Marzuki yang akan diaransemen ulang oleh musisi lain yang terlibat.
Produser Eksekutif, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, mengatakan bahwa album tersebut dibuat dengan tujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme di masyarakat, khususnya generasi muda.
Doli menekankan bahwa album yang dipersembahkan untuk merayakan 80 Tahun Indonesia itu bersifat non profit.
"Tapi dari awal saya sudah bilang kalau ada keuntungan diatur aja sama para musisi," ungkap Doli dalam kesempatan yang sama.
Khusus untuk lagu Nasional, Doli memastikan keuntungan yang didapat akan diserahkan kepada ahli waris dari masing-masing pencipta lagu.
"Khusus lagu nasional yang kami aransemen ulang kita berniat serahkan pada ahli warisnya dari awal prosesnya kita juga minta izin," ujar Doli.
"Kan enggak sembarangan kita pakai lagu, aransemen ulang, harus minta izin sama ahli warisnya," tambahnya.
Doli percaya musik bisa menjadi media penyalur gagasan. Dia berharap album tersebut nantinya bisa diterima di masyarakat. Serta menginspirasi generasi muda.
"Kami berharap anak-anak muda terinspirasi dan gerakan ini semakin masif," tandasnya.