Keluarga Hanqing Yu (37 tahun), turis China yang tewas dalam insiden terbaliknya Fast Boat Dolphin II di Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, memutuskan berdamai dengan pihak perusahaan.
Keluarga sebelumnya melaporkan nakhoda berinisial KA ke Polda Bali dalam perkara dugaan tindak pidana kelalaian hingga menyebabkan orang lain meninggal.
"Dengan adanya surat perdamaian antara keluarga dan pihak perusahan kapal bahwa keluarga sudah menyatakan tidak akan melanjutkan proses dan akan diselesaikan (perkara pidana) secara kekeluargaan," kata Haryadi selaku kuasa hukum korban saat dihubungi, Rabu (13/8).
Adapun pertimbangan keluarga memutuskan berdamai adalah adanya iktikad baik dari pihak perusahaan untuk meminta maaf atas insiden ini. Pihak perusahaan selanjutnya bersedia memberikan kompensasi bela sungkawa atas kematian Hanqing Yu.
"Selain itu, keluarga enggak mungkin terlalu lama di Bali sehingga jenazah korban dikremasi hari ini," sambungnya.
Kuasa hukum telah menyerahkan surat perdamaian ke Polda Bali agar laporan keluarga tak dilanjutkan.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Polairud Bali AKBP Nanang Pri Hasmoko mengatakan, masih mengecek informasi surat perdamaian ke penyidik yang menangani kasus ini.
Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya menduga penyebab kapal terbalik lantaran cuaca buruk, yakni gelombang ombak mendadak tinggi mencapai 2-4 meter. Ombak menerjang bagian belakang kapal sehingga oleng lalu terbalik pada Selasa (5/8) sore.
"Hal ini disebabkan kendala pertama cuaca (buruk). Kedua adalah gelombang tinggi, saat melewati jalur dermaga atau hendak merapat langsung dihantam gelombang kurang lebih tingginya 2 sampai 4 meter," kata I Nyoman Sidakarya di Pelabuhan Benoa, Selasa (5/8) malam.
Awak kapal dan warga setempat kemudian berusaha menolong para penumpang. Total ada 75 penumpang dan 5 ABK di dalam kapal itu. Sebanyak 73 penumpang dan 4 ABK berhasil diselamatkan.
Namun, ada 2 penumpang dan 1 ABK dinyatakan tewas. Mereka adalah Shio Quo Hong (20 tahun) dan Hanqing Yu (37 tahun) dan ABK I Kadek Adi Jaya Dinata (23 tahun). Seluruh korban berjenis kelamin laki-laki.