Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan total penyaluran bansos beras oleh Bulog mencapai 332 ribu ton, sekitar 91 persen dari total target 365,5 ribu ton.
"Realisasinya sekarang sudah 91 persen. Iya, per hari ini, saya catat sudah 332.654 ton. Nah jadi sudah mencapai 91 persen," ungkapnya kepada awak media di kantor Kemenko Pangan, Rabu (13/8).
Rizal memastikan penyaluran bansos beras harus rampung pada bulan Agustus 2025 ini. Pasalnya, masih ada kesulitan dalam penyaluran di daerah tertinggal, terluar, terdepan (3T).
"Ya harus selesai Agustus ini. Rata-rata ini yang di pulau-pulau terdepan, yang perlu akomodasi khusus," jelas Rizal.
Pemerintah menggelontorkan bansos beras untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 10 kg pada Juni dan Juli, yang berasal dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Rencananya, bansos tersebut dicairkan satu kali pada bulan Juli.
Sebanyak 18,3 juta KPM bansos beras tersebut tersebar di 38 provinsi se-Indonesia. Database PBP bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dimutakhirkan oleh Kementerian Sosial bersama Badan Pusat Statistik (BPS).
Selain bansos, Bulog juga tengah menyalurkan beras melalui program SPHP untuk periode Juli hingga Desember 2025, dengan total target sebesar 1.318.800 kg atau 1,3 juta ton. Hal ini untuk meredam harga beras di tengah menurunnya produksi usai berakhirnya masa panen raya.