Kepala Sekolah SDIT Ibnul Jazari, Babelan, Kabupaten Bekasi, Unaiz mengaku menyesali kejadian yang menimpa dua siswi kelas 1.
Dua siswi itu tewas diduga akibat tenggelam saat mengikuti ekstrakurikuler renang untuk pertama kalinya pada Senin (11/8) lalu.
Unaiz pun mengaku merasa kehilangan usai peristiwa nahas itu terjadi.
“Iya tentu saja ini adalah sebuah kejadian yang tidak kita inginkan dan kita menyesalinya. Saya benar-benar merasa kehilangan,” ucap Unaiz.
Saat ditanya apakah siap bertanggung jawab, Unaiz merespons dengan memberikan gestur menganggukkan kepala.
Unaiz menjelaskan, siang hari itu, ia tengah berada di kantornya, di SDIT Ibnul Jazari. Seketika, ia mendapatkan kabar dari stafnya bahwa ada murid tenggelam di kolam renang milik sekolah itu yang berada di seberang sekolah.
Kedua murid itu pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Viola yang berada di dekat sekolah. Sayangnya, nyawa kedua bocah itu tak bisa diselamatkan.
Menurut Unaiz, saat kegiatan ekskul berlangsung, ada 25 siswa yang ikut. Mereka diawasi oleh seorang pelatih dan seorang koordinator.
“intinya itu gurunya, pelatihnya itu mendapati anak muridnya tenggelam dari anak lain gitu. ‘Bu ada yang tenggelam’ gitu. Kemudian gurunya langsung melihat, langsung diangkat gitu,” jelas Unaiz.
“Saat itu emang gurunya lagi menaikkan murid-murid karena mau pemanasan gitu. Jadi mungkin pengalihannya ter apa sih namanya, teralihkan penglihatannya, penglihatannya. Jadi saat itu dalam waktu yang ya tidak tahu ya saat itu terjadinya karena saya juga nggak di lokasi,” tambahnya.
Kasus ini dilaporkan oleh orang tua korban ke polisi. Kini, kasus masih dalam penyelidikan Polsek Babelan bersama Polres Metro Kabupaten Bekasi.