Anggota Komisi I, TB Hasanuddin, mengatakan pembentukan 6 Komando Daerah Militer (Kodam) baru berpeluang bakal menambah anggaran TNI dalam APBN 2026.
"Begini, pada hari Minggu saya diundang dan menyaksikan peresmian pembentukan penambahan 6 kodam, yaitu kodam di Riau kemudian di Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Papua. Jadi ada 6 kodam," kata TB Hasanuddin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/8).
"Kemudian juga peresmian pembentukan 20 Brigade Infanteri Teritorial. Di dalamnya ada 100 batalyon. Kemudian juga pengembangan Kopassus, ada penambahan 6 grup," tambahnya.
Dari penambahan ini, potensi anggaran bisa saja bertambah dengan cara bertahap.
"Secara keseluruhan tentu ini membutuhkan anggaran. Di dalam laporan, bukan laporan tetapi diskusi dengan Komisi I, memang pengembangan itu ada dan kemudian membutuhkan anggaran, tetapi secara bertahap. Jadi apa yang diresmikan kemarin itu nanti mungkin membutuhkan waktu sekian tahun," katanya.
Meski begitu mantan Sekretaris Militer Presiden SBY itu tak menyebut jumlah pastinya. Ia hanya menjelaskan bahwa penambahan anggaran ini sempat diusulkan oleh Menteri Pertahanan dan Panglima TNI ke DPR.
Selain diperuntukkan bagi Kodam baru, anggaran juga akan dipergunakan untuk alutsista hingga pelatihan di Akademi Militer.
"Ya semua. Jadi dari Rp 136 (triliun), Rp 166 (triliun) menjadi sekian. Saya tidak mau menyebutkan ini, nanti saja setelah tanggal 15 [Agustus], kita diskusi lagi," kata TB Hasanuddin.
"Tetapi belum selesai ya karena itu bertahap. Mungkin 2-3 tahun baru selesai. Karena apa? Untuk misalnya membeli alutsista, kalau pesan juga paling cepat 3 tahun. Perwira, melatih perwira, di Akademi Militer itu dulu 4 tahun, zaman saya sekarang 3 tahun setengah. Ya butuh 3 tahun setengah, baru ada komandan peleton," tuturnya.