REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat berpotensi bakal mengalami kemacetan pada Rabu (13/8/2025). Sebab sebanyak 10 ribu orang diprediksi bakal memeriahkan pawai karnaval dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80.
Polisi akan memberlakukan rekayasa lalu lintas di sepanjang rute karnaval. Penerapan sistem ini juga dilakukan untuk mengurai kemacetan. Karnaval itu akan dimulai dari Borma dan finish di alun-alun yang dimulai pukul 13.00 WIB. Karnaval diikuti warga dari setiap desa, instansi dan sekolah di wilayah Lembang.
"Rekayasa jalur direncanakan dimulai antara pukul 9-10 pagi. Kalau misalkan dari pagi peserta sudah ramai, ya kita segera berlakukan conta flow," ujar Kapolsek Lembang, Kompol Hadi Mulyana, Selasa (12/8/2025).
Para peserta kemudian akan bergerak menuju ke arah Alun-alun Lembang sebagai titik finish. Sebab rute karnaval bakal steril dari kendaraan, kepolisian akan mengalihkan jalur lalu lintas dari arah Bandung ke Jalan Grand Hotel sehingga jalan menjadi dua arah.
"Rekayasa jalur dari Bandung, kendaraan ditekuk kanan menuju Jalan Grand Hotel nyambung Pasar Panorama, sampai ke arah Subang," kata Hadi.
Kemudian, kata dia, untuk kendaraan dari arah Jalan Tangkuban Parahu dibelokan ke Jalan Maribaya-Jalan Seskoau terus dibelokan ke Jalan Kiwi. Untuk membantu kelancaran lalu lintas, seluruh personel polsek diturunkan dibantu anggota lantas dan dalmas Polres Cimahi. Pihaknya mengimbau pengguna jalan bersabar dan mematuhi imbauan petugas di lapangan.
"Acara karnaval diperkirakan beres sekitar jam 3 sore, setelah semua kegiatan selesai, lalu lintas akan diberlakukan seperti semula," katanya.
Pengendara juga bisa memilih jalan alternatif lainnya untuk menuju kawasan wisata Lembang. Di antaranya dengan melewati kawasan Ciumbuleuit maupun Jalan Dago Giri kemudian melintasi Jalan Maribaya.
Kegiatan karnaval akan dikawal pihak keamanan dari kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga dibantu anggota Linmas dari setiap desa. Pihaknya melarang peserta karnaval membawa barang terlarang seperti miras, senjata tajam, petasan dan flare.
"Bila ketahuan ada oknum warga yang membawa barang-barang tersebut, akan langsung ditindak. Karena kami menginginkan acara berjalan lancar, dan masyarakat bisatenang selama menonton karnaval," kata Hadi.
Kegiatan karnaval di Lembang rutin digelar setiap tahun untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI yang diikuti masyarakat dari setiap desa, instansi dan sekolah. Diperkirakan peserta yang hadir mencapai 6 ribu orang.
"Kalau ditambah masyarakat yang menonton, mungkin totalnya bisa lebih dari 10 ribu orang. Oleh karena itu kami meminta peserta maupun penonton bisa menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung," katanya.
Masih dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI, karang taruna kecamatan bersama masyarakat juga akan menggelar pengibaran bendera raksasa di puncak Gunung Batu Lembang yang dilaksanakan pada 14 Agustus 2025.