REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut 90,68 persen atau sekitar 7.257 barang asal Indonesia mendapatkan tarif nol persen saat masuk ke Peru. Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI) Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan beberapa produk yang mendapat tarif nol persen antara lain mobil, alas kaki, tekstil, kelapa sawit dan turunannya, manufaktur, serta peralatan rumah tangga.
"Dari sisi kuantitatif, kurang lebih kita akan mendapatkan preferensi lebih dari 90 persen post tarif yang ada di Peru. Kalau ini kan kita masih fokus di barang, ya. Nah, dari sisi Peru, kurang lebih kita juga akan memberikan 90 persen lebih dari produk ataupun post tarif yang kita miliki," ujar Djatmiko di Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia–Peru terdapat 10 komoditas unggulan, yakni:
-
Mobil penumpang dan kendaraan bermotor.
-
Alas kaki dengan sol luar dari karet, plastik, kulit, atau kulit komposisi, dan bagian atas dari bahan tekstil.
-
Minyak kelapa sawit dan fraksinya, baik dimurnikan atau tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia.
-
Lemari pendingin, pembeku, dan peralatan pendingin atau pembeku lainnya, listrik atau bukan listrik.
-
Pompa panas selain mesin AC pos 84.15.
-
Alas kaki dengan sol luar dari karet, plastik, kulit, atau kulit komposisi, dan bagian atas dari kulit.
-
Alas kaki lainnya dengan sol luar dan bagian atas dari karet atau plastik.
-
Kertas dan karton tidak dilapisi, tanpa proses lapisan, untuk penulisan, pencetakan, atau tujuan grafis lainnya, serta kertas untuk kartu atau tape punch, dalam lembar atau gulungan.
-
Margarin; campuran atau sediaan yang dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani, nabati, atau mikroba, atau fraksi dari berbagai lemak/minyak tersebut, selain lemak/minyak pos 15.16.
-
Cengkeh (buah utuh, bunga cengkeh, dan tangkainya); mesin cetak yang digunakan untuk mencetak dan komponen cetak lainnya dari pos 84.42; serta printer fotokopi dan mesin faks, baik digabungkan atau suku cadangnya.
Namun demikian, Djatmiko menyampaikan bahwa pengenaan tarif nol persen terhadap 90 persen komoditas asal Indonesia akan dilakukan secara bertahap, dengan prioritas utamanya adalah kendaraan bermotor, alas kaki, tekstil, kelapa sawit, dan refrigerator/pendingin.
"Masing-masing ada yang di entry into force, ada yang di hari pertama, ada yang nanti di tahun kedua, dan tahun ketiga. Tapi hampir semuanya mendapat nol," imbuhnya.
sumber : Antara