Developer Buka Suara soal Rencana Perkecil Rumah Subsidi, Biaya Lebih Murah?

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Foto udara rumah subsidi Program Rumah untuk Guru Indoensia yang masih dalam tahap pembangunan  di Perumahan Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025).  Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTOFoto udara rumah subsidi Program Rumah untuk Guru Indoensia yang masih dalam tahap pembangunan di Perumahan Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

Pemerintah berencana memperkecil ukuran luas tanah dan bangunan pada rumah subsidi. Menteri PKP Maruarar Sirait menjamin nantinya rumah subsidi tetap layak, bahkan bisa ditingkat.

Dalam draf Keputusan Menteri PKP Nomor/KPTS/M/2025, minimal luas tanah rumah subsidi diperkecil menjadi 25 meter persegi sampai maksimal 200 meter persegi. Sementara untuk luas lantai turut ikut diperkecil dengan minimal 18 meter persegi sampai maksimal 36 meter persegi.

Dalam program 3 juta rumah, terdapat dua jenis hunian yang menjadi fokus yakni hunian vertikal untuk daerah perkotaan dan rumah tapak untuk daerah pedesaan atau pesisir. Terkait biaya pembangunan, hunian vertikal memang membutuhkan biaya yang lebih banyak ketimbang rumah tapak.

Terkait hal ini, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto mengungkap dari sisi biaya pembangunan, hunian vertikal memang memerlukan biaya lebih tinggi. Meski begitu dalam rencana pemerintah di program 3 juta rumah, terdapat salah satu variabel biaya dari hunian vertikal yang ditanggung pemerintah.

Dalam hal ini, variabel biaya yang dimaksud adalah tanah. Nantinya pembangunan hunian vertikal akan menggunakan tanah-tanah milik pemerintah, sehingga biaya pembangunan dapat ditekan.

Variable cost dari tanah itu kan mungkin sekitar 50-60 persen. Sehingga karena variabel tanahnya sudah diberikan pemerintah, nanti harganya jadi terjangkau,” kata Joko kepada kumparan, Rabu (4/6).

Meski tanahnya sudah menggunakan, Joko menjelaskan biaya pembangunan hunian vertikal tetap lebih tinggi ketimbang rumah tapak. Meski begitu, Ia belum bisa memberi persentase perbedaan biaya tersebut karena belum ada contoh yang dapat dibandingkan dengan setara.

Untuk hunian vertikal, sebelumnya Indonesia juga sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Qatar yang ingin berinvestasi sebanyak 1 juta rumah dalam bentuk hunian vertikal. Terkait rencana investasi Qatar tersebut, Joko juga mengungkap pemerintah telah mendorong para pengembang untuk terlibat dalam pembangunan termasuk REI.

“Swasta kan diberi kesempatan juga. Ya mungkin bentuknya seperti apa nanti (belum tahu), beberapa kali pemerintah bilang REI harus mengambil,” ujarnya.

Selain REI, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Properti dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah juga mengungkap hal serupa. Biaya pembangunan hunian vertikal tentu lebih mahal ketimbang rumah tapak.

Selaras dengan rencana pemerintah, Junaidi juga mengungkap rencana pemerintah untuk menerapkan hunian vertikal di perkotaan memang sudah cocok karena karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan dalam sektor perumahan berbeda.

“Hunian vertikal harganya lebih mahal dari tapak untuk rumah subsidi. Hunian vertikal dibutuhkan di wilayah perkotaan dan sangat cocok, untuk di daerah (desa dan pesisir) masyarakat kita masih senang rumah tapak dan mempunyai halaman,” ujarnya.

Untuk program 3 juta rumah, Ia mengungkap nantinya jenis bangunan bisa disesuaikan dengan wilayah berdasarkan kebutuhan, kepadatan penduduk dan tingkat penghasilan.

Dalam program 3 juta rumah, sebelumnya Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengakui target program 3 juta rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto baru dapat dicapai secara optimal tahun depan. Hal ini karena anggaran Kementerian PKP saat ini adalah anggaran yang disahkan di era Presiden Jokowi.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (2/6/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparanWakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (2/6/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan

“Anggaran kita tahun APBN 2025 yang disahkan di zaman Pak Jokowi. Renovasi saja itu cuma Rp 850 miliar, enggak sampai Rp 1 triliun,” kata Fahri ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat pada Selasa (29/4).

“Itu hanya meng-cover kurang dari 40 ribu, sekitar 35 ribu rumah (renovasi). Jadi sekali lagi karena ini memakai APBN tahun 2025 yang disahkan di zaman Pak Jokowi, maka itu belum sepenuhnya merefleksikan kebijakan Pak Prabowo terkait 3 juta rumah,” katanya.

Dia menjelaskan alasan mengapa program 3 juta rumah baru dapat dicapai secara optimal tahun depan. Hal ini karena program 3 juta rumah secara keseluruhan baru akan dibahas dan disampaikan dalam Nota Keuangan APBN 2026.

Fahri juga mengimbau Pemerintah Daerah untuk mempersiapkan sistem perumahan di daerah masing-masing dalam rangka penyerapan program 3 juta rumah secara optimal di APBN 2026.

Read Entire Article