Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno menilai, salah satu penyebab banyak anak muda belum memiliki rumah, selain karena faktor gaji, adalah karena mereka lebih suka tinggal di indekos.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno mengakui masih banyak generasi muda yang belum bisa memiliki rumah. Salah satu alasannya, para generasi muda yang terdiri dari milenial dan generasi Z (Gen Z), lebih suka tinggal di indekos.
Menurut Rano, salah satu penyebab banyak anak muda belum memiliki rumah, selain karena faktor gaji, adalah karena mereka lebih suka tinggal di indekos. Pasalnya, tinggal di indekos dianggap lebih bebas.
"Rata-rata mereka lebih senang kos daripada di apartemen. Karena karakter apartemen itu kan sangat berbeda. Kos itu jauh lebih bebas. Bebas itu bukan free ya, tapi bebas dia keluar masuk, kemudian bisa terima tamu," kata dia di Balai Kota Jakarta, Senin (11/8/2025).
Ia menilai, anak muda yang tinggal di apartemen atau rumah susun (rusun) tidak akan bisa bebas seperti tinggal di indekos. Selain itu, para penghuni apartemen atau rusun juga biasanya sulit apabila ada tamu yang datang.
"Kalau di sebuah apartemen, bukan nggak bebas sebetulnya, tapi mereka nggak bisa bilang, maaf mungkin kalau yang namanya rumah susun, kamar dua, ruangan kecil. Mereka mau terima tamu di mana?" ujar Rano.
Meski begitu, menurut dia, pihaknya terus berupaya untuk menambah fasilitas di rusun-rusun yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Salah satunya agar masyarakat tetap nyaman untuk tinggal di rusun.
"Itu yang kemarin saya bicarakan yang namanya wifi harus ada. Nah jadi artinya kita sedang menyusun, tapi sebetulnya begini, kalau Anda mengamati rumah susun Jakarta, saya minta maaf saya pernah statement, itu sama dengan rumah susun di Singapura. Sangat sama," kata dia.
Rano mengungkapkan, kondisi rusun di Jakarta sudah sangat baik. Namun, hal itu kembali kepada keinginan generasi muda untuk tinggal di rusun.