Aturan Baru OJK Soal Asuransi Kesehatan, Pemegang Polis Ikut Tanggung 10 Persen dari Total Klaim

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan (SEOJK 7/2025). Regulasi ini memperkenalkan skema pembagian risiko (co-payment) dan coordination of benefit (CoB) guna memperkuat industri asuransi kesehatan nasional.

Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi, menyampaikan bahwa implementasi SEOJK 7/2025 diharapkan mampu meningkatkan tata kelola, pelindungan konsumen, serta efisiensi dalam ekosistem asuransi kesehatan.

"Secara umum, SEOJK 7/2025 mengatur lebih lanjut mengenai kriteria perusahaan asuransi yang dapat menyelenggarakan lini usaha asuransi kesehatan, termasuk penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang memadai," ujar Ismail di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Ia menegaskan bahwa aturan ini berlaku untuk produk asuransi kesehatan komersial dan tidak mencakup skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan.

Aturan baru ini ditujukan agar setiap pihak dalam ekosistem asuransi kesehatan dapat memberikan nilai tambah dalam efisiensi biaya layanan kesehatan jangka panjang, mengingat tren inflasi medis yang cenderung lebih tinggi dari inflasi umum.

Salah satu poin utama dalam SEOJK 7/2025 adalah penerapan skema co-payment dan CoB oleh perusahaan asuransi konvensional maupun syariah.

Dalam skema co-payment, pemegang polis diwajibkan menanggung sebagian pembiayaan layanan kesehatan, minimal sebesar 10 persen dari total klaim rawat jalan atau rawat inap. Namun, OJK menetapkan batas maksimal tanggungan pribadi sebesar Rp 300 ribu untuk klaim rawat jalan dan Rp 3 juta untuk klaim rawat inap.

Adapun skema CoB memungkinkan koordinasi pembiayaan apabila pelayanan dilakukan berdasarkan skema JKN BPJS Kesehatan, dengan tujuan mencegah duplikasi pembayaran klaim.

Ismail menjelaskan bahwa ketentuan ini dimaksudkan untuk mendorong penggunaan layanan medis dan obat yang lebih tepat guna dan berkualitas. Di sisi lain, mekanisme ini diharapkan dapat menekan potensi kenaikan premi.

"Berdasarkan pengalaman di berbagai negara, termasuk Indonesia, mekanisme co-payment atau deductible akan mendorong peningkatan awareness pemegang polis atau tertanggung dalam memanfaatkan layanan medis," tutur Ismail.

sumber : Antara

Read Entire Article