
Vietnam membatalkan kebijakan yang membatasi keluarga hanya boleh memiliki dua anak.
"Keputusan jumlah anak kini keputusan masing-masing pasangan," kata Kantor Berita Vietnam, sebagaimana dilaporkan AFP, Rabu (4/6).
Kebijakan ini dihapus karena Vietnam menghadapi penurunan angka kelahiran, dan situasi ini telah berjalan selama 3 tahun terakhir. Total angka kesuburan turun hanya jadi 1,91 anak per perempuan tahun lalu.
Penurunan angka kelahiran terjadi sejak tahun 2021. Pada 2021, angka kelahiran tercatat 2,11 anak per perempuan, kemudian turun jadi 2,01 anak per perempuan pada 2022, dan turun lagi jadi 1,96 anak per perempuan pada 2023.
Namun, warga menilai kebijakan pemerintah itu tak berarti. Tran Minh Huong (22), misalnya, yang menyebut kebijakan itu tidak begitu berarti karena berencana tidak memiliki anak.
"Meskipun saya orang Asia dengan norma sosial yang menyebut perempuan harus menikah dan punya anak, tapi terlalu mahal untuk membesarkan anak," katanya.