Rita Maliza
Eduaksi | 2025-08-02 13:03:18
Di balik tubuh manusia yang sangat kompleks, sering kali tersembunyi peran-peran kecil yang memiliki pengaruh besar. Salah satunya adalah folliculostellate cell atau sel FS. Sel ini berada di kelenjar pituitari otak, dan meskipun tidak menghasilkan hormon, perannya terbukti penting dalam menjaga struktur jaringan pituitari.
Pusat Komando Hormon
Kelenjar pituitari merupakan pusat pengatur hormon di tubuh manusia. Organ kecil ini mengendalikan berbagai sistem penting seperti pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, hingga stres. Di dalamnya terdapat lima jenis sel utama yang memproduksi hormon penting seperti hormon pertumbuhan, prolaktin, dan hormon reproduksi.
Namun, selain sel-sel penghasil hormon tersebut, ada juga sel FS. Ia tidak menghasilkan hormon apa pun, tetapi jumlahnya cukup banyak dan posisinya tersebar di antara sel lainnya.
Gambar dibuat menggunakan BioRender
Konduktor yang Tidak Bermain Alat Musik
Secara struktur, sel FS membentuk jaringan mirip jaring laba-laba yang menyelimuti sel-sel penghasil hormon. Sel FS bertindak ibarat konduktor dalam sebuah orkestra. Ia tidak memainkan alat musik, tetapi mengatur agar semuanya terdengar harmonis. Pertanyaannya, apakah benar sel ini memiliki peran fungsional, atau hanya pelengkap pasif?
Eksperimen 3D di Laboratorium
Sebuah studi menarik dari tim peneliti di Jepang mencoba menjawabnya. Mereka melakukan eksperimen menggunakan sel kelenjar pituitari tikus yang ditumbuhkan dalam sistem kultur tiga dimensi, agar menyerupai jaringan asli di tubuh. Sel-sel tersebut dibagi ke dalam dua kelompok, satu tanpa sel FS dan satu lagi dengan keberadaan sel FS dalam jumlah yang bervariasi.
Hasilnya sangat berbeda. Kelompok yang mengandung sel FS membentuk struktur jaringan yang rapi dan kompak, sedangkan kelompok tanpa sel FS hanya membentuk gumpalan tidak beraturan. Para peneliti lalu menyelidiki lebih dalam dan menemukan bahwa protein penting bernama laminin tetap diproduksi oleh sel, tetapi gagal dilepaskan ke luar jika sel FS tidak hadir
Sel yang Mengatur Lingkungan
Laminin merupakan salah satu protein utama pembentuk struktur jaringan. Ia bekerja seperti kerangka atau perekat yang membuat sel-sel saling terhubung dengan baik. Pada kondisi normal, laminin dikeluarkan ke luar sel untuk membentuk struktur pendukung. Namun, saat sel FS tidak ada, laminin justru menumpuk di dalam sel penghasil hormon reproduksi, yang dikenal sebagai gonadotrof.
Temuan ini menunjukkan bahwa sel FS berperan dalam memfasilitasi pelepasan laminin dari sel lain. Bahkan saat media bekas kultur sel FS diberikan pada kelompok tanpa sel FS, laminin mulai bisa dilepaskan. Artinya, sel FS juga mengeluarkan sinyal kimia yang memicu proses tersebut. Meski demikian, kehadiran langsung sel FS tetap menghasilkan struktur jaringan yang lebih sempurna.
Sel FS mengajarkan kita satu hal sederhana namun penting. Tidak semua yang berpengaruh harus terlihat. Ia diam, tidak memproduksi hormon, tetapi mengatur agar semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Sama seperti seorang teknisi panggung yang bekerja di balik layar, kehadirannya memastikan pertunjukan berjalan lancar. Dalam dunia biologi, sering kali yang tampak biasa justru memegang kunci harmoni yang sesungguhnya.
Referensi Tsukada, T., Fujiwara, K., Horiguchi, K., et al. (2014). Folliculostellate Cells Are Required for Laminin Release from Gonadotrophs in Rat Anterior Pituitary. Acta Histochemica et Cytochemica, 47(5), 239–245.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.