Trump menandatangani perintah yang memperpanjang gencatan senjata hingga 10 November 2025, menunda kenaikan tarif yang dijadwalkan pada hari Selasa.
De-eskalasi pertama kali berlaku ketika AS dan Tiongkok sepakat mengurangi kenaikan tarif secara berbalas dan melonggarkan pembatasan ekspor magnet tanah jarang dan teknologi tertentu.
"Semua elemen lain dari Perjanjian ini akan tetap sama," ujar Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, yang mengisyaratkan tidak ada rencana perubahan pada kebijakan perdagangan AS atau ketentuan perjanjian tersebut.
Sebuah lembar fakta yang diunggah oleh Gedung Putih tidak merinci modifikasi apa pun selain perpanjangan tanggal.
China, dalam pernyataan serupa, mengatakan pihaknya juga akan memperpanjang penangguhannya sendiri selama 90 hari lagi.
Para negosiator dari kedua belah pihak mencapai kesepakatan awal untuk mempertahankan kesepakatan bulan lalu di Swedia. Seandainya gencatan senjata tidak diperpanjang, tarif AS atas barang-barang Tiongkok akan melonjak hingga setidaknya 54 persen.
Perpanjangan ini akan meredakan kekhawatiran perang tarif baru yang mengancam akan menghambat perdagangan antara AS dan Tiongkok. Eskalasi ketegangan antara Washington dan Beijing awal tahun ini mengguncang pasar keuangan global.
Hal ini juga akan memberi kedua negara lebih banyak waktu untuk membahas isu-isu lain yang belum terselesaikan seperti bea masuk yang terkait dengan perdagangan fentanil yang telah dikenakan Trump terhadap Beijing, kekhawatiran Amerika mengenai pembelian minyak Rusia dan Iran yang dikenai sanksi oleh Tiongkok, dan ketidaksepakatan seputar operasi bisnis AS di Tiongkok.
Penandatanganan tersebut dapat membuka jalan bagi Trump untuk mengunjungi Tiongkok guna bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada akhir Oktober, sekitar waktu pertemuan internasional di Korea Selatan yang kemungkinan akan dihadiri oleh pemimpin AS tersebut.
"Amerika Serikat terus berdiskusi dengan RRT untuk mengatasi kurangnya resiprositas perdagangan dalam hubungan ekonomi kita dan kekhawatiran keamanan nasional serta ekonomi yang ditimbulkannya," tulis Trump dalam perintah tersebut. "Melalui diskusi ini, RRT terus mengambil langkah-langkah signifikan untuk memperbaiki pengaturan perdagangan non-resiprokal dan mengatasi kekhawatiran Amerika Serikat terkait masalah ekonomi dan keamanan nasional."
Trump, saat berbicara kepada wartawan pada hari Senin, mengatakan, “Kami telah berhubungan sangat baik dengan Tiongkok.”