“Urip iku urub”, hidup itu menyala. Filosofi Sunan Kalijaga ini menjadi napas utama dalam koleksi terbaru LAKON Indonesia bertajuk URUB yang ditampilkan dalam gelaran JF3 Fashion Festival 2025 bertema Re-Crafted: a New Vision di Summarecon Mall Serpong pada Rabu (30/7).
Tak sekadar menampilkan busana, LAKON Indonesia menghadirkan sebuah peragaan teatrikal yang menyentuh seluruh pancaindra.
Selama peragaan busana berlangsung, panca indra penonton tak henti-hentinya disuguhi stimulasi yang meningkatkan pengalaman menonton secara utuh. Mulai dari cahaya-cahaya lampu sorot, pemilihan musik yang membuat bulu kuduk berdiri, sampai para model melangkah masuk dengan punggung membelakangi sorot cahaya berwarna kuning hangat.
Semuanya dirancang untuk menghidupkan pesan mendalam di balik koleksi URUB yakni bahwa hidup bukan hanya soal bergerak cepat, tapi juga tentang menyala dan memberi terang bagi sesama.
“Hidup itu menyala. Hidup itu menerangi, menghidupi. Hidup adalah tentang menjadi terang bagi sesama, tentang memberi manfaat bagi dunia,” ujar Pendiri LAKON Indonesia, Thresia Mareta dalam JF3 Fashion Festival, Jumat (30/7).
Koleksi URUB juga membawa narasi tentang penciptaan, kehancuran, dan harapan baru. Dari inspirasi ledakan supernova hingga lahirnya kehidupan di bumi, setiap detail peragaan busana ini mulai dari riasan wajah model, pemilihan kain, hingga teknik layering, menyiratkan kisah tentang perjuangan, pengorbanan, dan harmoni.
"Di balik harmoni kehidupan, ada cerita tentang pengorbanan. Letusan gunung yang mengguncang bumi tidak hanya menghancurkan, tetapi juga melahirkan awal yang baru. Dari debu dan lahar, tumbuh ekosistem hijau yang subur, penuh kehidupan,” ujar Thresia.
Tak heran jika deretan busana yang ditampilkan dipenuhi permainan tekstur dan simbolisme. Dari total 36 busana yang ditampilkan, koleksi tersebut didominasi dengan kain denim, batik, tulle, motif kotak-kotak, dan sequin. Perpaduan kain yang memiliki tekstur dan motif yang berbeda-beda tersebut menciptakan harmoni yang unik.
Menariknya, motif army juga cukup banyak digunakan di dalam koleksi ini. Thresia menjelaskan, motif army dipilih karena menyimpan pesan bahwa hidup perlu perjuangan layaknya seorang tentara.
Teknik layering pun banyak diaplikasikan dalam koleksi ini. Contohnya pada tampilan yang dikenakan oleh model pada gambar di atas. Meskipun bagian atasnya mengenakan kaus putih bertuliskan NeverEnding yang terkesan sederhana, bagian bawahnya mengenakan celana denim yang ditumpuk dengan kain batik yang diikat di pinggang.