Ari mengunggah detail royalti yang seharusnya ia dapatkan. Dari sekitar Rp 30 juta, ia hanya mendapatkan Rp 765.594.
Selain itu, Ari juga terkejut ketika mengetahui dana tersebut justru ditransfer ke rekening seseorang bernama Mutholah Rizal. Ia mempertanyakan apakah laporan yang diterimanya adalah miliknya atau milik orang lain.
“Lembaga dengan manajemen yang (maaf) sangat buruk, yang sangat berpotensi merugikan, bisa negara, dalam hal ini Dirjen Pajak, dan yang pasti banyak merugikan musisi anggota anda,” tulisnya.
Ari Lasso pun mendesak agar pihak yang berwajib melakukan pemeriksaan terhadap WAMI. Tujuannya agar lembaga tersebut berbenah dan tak ada lagi insiden seperti ini di kemudian hari.
"Banyak 'permainan' atau kecerobohan yang cukup layak rasanya untuk diperiksa lembaga negara. Dalam hal ini mungkin BPK, KPK, atau Bareskrim. Bukan untuk menghukum, tapi menjadikan @wami.id sebagai sebuah lembaga yang kredibel," jelasnya.
Meski mengaku tidak serakah, Ari menegaskan bahwa uang royalti adalah hak wajar bagi pelaku industri musik. Ia juga menyinggung Adi Adrian, musisi yang kini menjabat sebagai ketua WAMI, untuk memberikan penjelasan terkait persoalan tersebut.
"Dear @wami.id bagaimana cara anda mengelola organisasi anda?? Katanya ketuanya sekarang musisi yang sangat saya kagumi Mas Adi Kla @adiadrian22. Mohon Pencerahan," tuturnya.
Ari Lasso Persilakan Penyanyi Kafe Bawakan Karyanya Tanpa Meminta Royalti
Dalam unggahan tersebut, Ari Lasso mengumumkan bahwa siapa pun boleh membawakan lagu-lagu hitsnya tanpa perlu membayar royalti. Sebab, menurutnya akan percuma jika para penyanyi kecil membayar royalti, namun distribusinya tidak berjalan dengan semestinya.
"Untuk semua teman pemain band, penyanyi wedding, event, kafe. Saya membebaskan anda memutar dan memainkan lagu-lagu hits saya. Silakan. Percuma anda membayar tapi pengelolaannya kayak gini," kata Ari.