Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto berpidato dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya mengenai proses transisi kepemimpinan dari Presiden sebelumnya, Joko Widodo ke kepimimpinan di masanya pada periode 2025-2029. Prabowo mengelu-elukan proses transisi kepemimpinan yang lancar dan penuh kedewasaan politik.
"Saya akan menyampaikan bahwa transisi kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahan yang saya pimpin berjalan dalam semangat persatuan, penuh kehormatan dan kedewasaan politik," ujar Prabowo saat menyampaikan pidato kenegaraan di Kompleks DPR RI, Jumat (15/8/2025).
Prabowo menururkan, bahkan proses yang diklaim berjalan lancar tersebut telah diakui pula di mata global. "Peralihan kepemimpinan yang diakui dunia sebagai peralihan yang lancar dan sangat baik, adalah bukti demokrasi kita matang dan kuat," ujarnya.
Ia menyebut, tidak semua negara mampu melakukan transisi kepemimpinan dengan baik dan lancar seperti masa dari Jokowi beralih ke Prabowo. Menurut penuturannya, kelancaran transisi pemerintahan tersebut tidak terlepas dari prinsip demokrasi yang 'sejuk'.
"Dimana-mana ketika saya di luar negeri, banyak pemimpin negara sahabat bertanya kepada saya how did you do it? How did Indonesia manage? Saya sampaikan ke mereka kita berhasil karena kita menganut demokrasi yang khas Indonesia, demokrasi yang sejuk, demokrasi yang mempersatukan bukan demokrasi yang saling gontok-gontokan, saling menjatuhkan, saling maki-memaki, saling menghujat, bukan demokrasi yang saling membenci," jelasnya.
Prabowo menuturkan, prinsip tersebut harus dipegang teguh sebagai warisan nenek moyang dan budaya kekeluargaan serta gotong royong yang tumbuh sejak dulu.
"Budaya iso rumongso bukan rumongso iso, kita paham dan mengerti bahwa dalam suatu negara modern perlu ada pengawasan dan transaparansi dalam menjalankan kekuasaan. Kita paham sejarah umat manusia, jika ada kekuasaan yang tidak diawasi, maka kekuasaan akan menjadi korup, kekuasaan yang absolut akan menjadi korup secara absolut, kita paham bahwa korupsi adalah masalah besar di bangsa kita," jelasnya.