Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan anggaran jumbo untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2026. Total dana yang disiapkan mencapai Rp 335 triliun, naik lebih dari lima kali lipat dibandingkan tahun ini yang hanya Rp 71 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut lonjakan anggaran tersebut diarahkan untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia. Sekaligus memberi dampak luas pada perekonomian daerah.
“Untuk program makan bergizi gratis yang disediakan anggaran Rp 335 triliun. Kalau dibandingkan tahun ini Rp 71 triliun lebih dari 5 kali lipat,” ujarnya dalam Rapat Bersama Badan Anggaran, Kamis (21/8).
Sri Mulyani menegaskan, kebijakan ini bukan sekadar program bantuan sosial. Tetapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul.
“Tentu tantangan yang paling nyata adalah eksklusifnya. Arah dari MBG sangat jelas pembangunan SDM (sumber daya manusia) agar unggul dan berdaya saing. Sekaligus belanja sebesar ini untuk meningkatkan peran UMKM dan ekonomi lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Bendahara negara itu menjelaskan, anggaran MBG diambil dari beberapa pos. Dari total Rp 335 triliun, Rp 223,6 triliun berasal dari anggaran pendidikan karena menyasar langsung para siswa.
Sementara Rp 24,7 triliun berasal dari anggaran kesehatan karena menyasar ibu hamil dan anak usia dini. Selain itu, Rp 19,7 triliun dikategorikan sebagai fungsi ekonomi.
“Jadi Rp 335 triliun ini adalah langsung dirasakan di setiap daerah oleh siswa maupun ibu-ibu hamil dan anak-anak usia dini,” ungkapnya.
“Alokasi anggaran Rp 335 triliun adalah dalam bentuk yang dikategorikan anggaran pendidikan karena penerimanya adalah para siswa itu adalah sebesar Rp 223,6 triliun. Jadi tidak seluruh Rp 335 adalah anggaran pendidikan,” jelas Sri Mulyani.
Dari total anggaran tersebut, Rp 268 triliun akan disalurkan melalui Badan Gizi Nasional (BGN). Sementara Rp 67 triliun dicadangkan atau setara 20 persen dari total anggaran. Dengan skema ini, pemerintah berharap manfaat MBG bisa dirasakan secara merata, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun penguatan ekonomi lokal.
Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan Rp 335 triliun untuk program MBG dengan 82,9 juta penerima, mencakup siswa, ibu hamil dan menyusui, serta balita.