Sejumlah kotak-kotak snack masih tetap berada di meja begitu para anggota DPR selesai melaksanakan rapat. Banyak anggota dewan yang tak membawa snack-snack itu keluar dari ruang rapat.
Seperti di ruang rapat Komisi VII. Para anggota dewan baru saja selesai rapat membahas soal haji, pada Kamis (21/8). Kotak-kotak itu masih tersisa di atas meja.
Isi dari snack di ruang rapat Komisi VII cukup variatif. Isinya ada roti, bolu, jajanan pasar, keripik, dan buah kelengkeng.
Sementara di ruang rapat Komisi XIII berisi roti, keripik kentang, buah anggur, dan sebotol air mineral.
Jenisnya tak jauh beda dengan snack rapat pada Rabu (20/8) di Komisi III dan VIII. Pada rapat itu, satu kotak snack berisi makaroni sekutel, buah apel, jajanan pasar, kacang rebus dan kue lumpur.
Snack yang tersisa itu nantinya akan dikumpulkan lagi oleh para petugas kebersihan di DPR. Mereka akan mengumpulkan snack, lalu membaginya ke sesama petugas.
“Paling ya kalau nggak saya bawa ya saya bagi-bagi ke teman-teman. Daripada mubazir kan, mendingan dibagi-bagi kan,” ujar salah seorang petugas kebersihan di Komisi VIII.
Terkait snack sisa ini Ketua DPR Puan Maharani sudah memberikan imbauan agar setiap snack selalu dihabiskan supaya tidak mubazir.
“Iya (harus dihabiskan), kalau tidak dimakan, ya jangan kemudian menjadi mubazir, dan kalau dimakan sebagainya dihabiskan supaya tidak mubazir,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (21/8).
Selain itu, Puan juga mengimbau kesekretariatan setiap komisi dan badan di DPR agar tak berlebihan dalam memberikan snack.
“Ya, saya selalu mengimbau agar setiap rapat makanan yang disajikan itu jangan kemudian berlebihan namun bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan,” ujar Puan.