Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 18.05 WIB, di dekat rumah korban di Lorong Kebudayaan, Jalan Mayjend HM Ryacudu, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang.
Jonathan Ibrahimovic, anak korban, mengungkapkan ayahnya dipanggil oleh seorang teman ke lapangan belakang rumah sebelum insiden penusukan terjadi.
“Ayah dipanggil temannya, lalu tak lama ditusuk berkali-kali. Ada tujuh luka, yang paling parah di perut, juga di samping badan, punggung, dan kaki,” ujarnya, Kamis (21/8).
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif, namun akhirnya meninggal dunia pada Kamis (21/8). Rencananya, Junaidi akan dimakamkan di TPU Nagaswidak, Kecamatan SU II, Palembang.
Jonathan mengatakan pihak keluarga belum mengetahui motif di balik aksi brutal tersebut.
“(Pelaku) temannya sendiri. Kami belum tahu kenapa ayah ditusuk,” ucapnya.
Mendapat kabar kematian korban, Unit 2 Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel langsung bergerak cepat. Tim yang dipimpin Kompol Robert Pardamean Sihombing bersama AKP Herry Yusman dan Ipda Irwan berhasil meringkus MF di rumah orang tuanya di Jl. K.H. Azari, Lorong Sadar, Jakabaring, tanpa perlawanan.
Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa sebilah pisau sepanjang 10 cm, sebilah golok 40 cm, serta pakaian yang dipakai saat kejadian.
Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa sebilah pisau sepanjang 10 cm, sebilah golok 40 cm, serta pakaian yang dipakai saat kejadian.
“Tersangka sudah mengakui perbuatannya dan kami sedang melakukan proses penyelidikan untuk motifnya. Tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan di Sumsel. Kami pastikan penanganan dilakukan transparan dan sesuai hukum,” ujar Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Johannes Bangun.