Sampah berserakan di sekitar kantor Bupati Pati, pasca-demo besar pada Rabu (13/8).
Sampah-sampah itu ada di Jalan R. A. Kartini, Jalan Raya Semarang-Tuban, Jalan Raya Juwana-Pati, hingga Jalan Tombronegoro.
Alun-alun Kabupaten Pati pun tak terhindarkan dari sampah berserakan.
Bak dua sisi mata uang, sampah berserakan itu merupakan berkah bagi seorang pemulung bernama Bu Tomini.
Berbekal karung berwarna hijau dan keresek merah, Tomini berkeliling di area alun-alun beralaskan sandal jepitnya, memunguti plastik-plastik bekas kemasan air minum.
Botol-botol plastik yang ia kumpulkan akan dijual. "Ke tukang rongsok. Aku nyari (botol plastik) tiap malam," ujar warga Kota Pati itu.
Tomini memang tidak mengambil seluruh sampah plastik hingga bersih total. "Nanti itu diambili bapak-bapak yang nyapu," ujarnya.
Tomini datang ke area alun-alun sore setelah azan ashar, sekitar dua jam setelah demo dibubarkan polisi. Ia tahu ada demo, namun tidak mau ikut-ikutan.
"Ada demo besar-besaran. Aku enggak ikut, takut," kata Tomini.