Pihak RSUD Sekayu mempertemukan dokter (dr) Syahpri Putra Wangsa dengan keluarga pasien yang sempat memaksanya melepas masker saat bertugas. Mediasi tersebut dihadiri Sekda Muba, Apriyadi dan perwakilan kedua pihak untuk saling memberi klarifikasi terkait insiden yang belakangan viral di media sosial.
Putra, perwakilan keluarga pasien, mengaku peristiwa itu sebenarnya telah diselesaikan secara kekeluargaan tak lama setelah kejadian, namun ia terkejut video rekaman insiden beredar luas dan dinilai menimbulkan kesan yang tidak utuh.
"Setelah kejadian, kami langsung dimediasi dan saya sudah meminta maaf. Memang saat itu saya emosi, tapi heran kenapa video yang beredar terkesan memojokkan kami," ujar Putra, Selasa (12/8/2025).
Ia menjelaskan, kemarahan itu dipicu keterlambatan pemeriksaan laboratorium terhadap ibunya yang dirawat di ruang VIP. Menurutnya, sebagai pasien VIP seharusnya mendapat layanan lebih cepat.
"Awalnya saya hanya bertanya, tapi saat dokter meminta saya bersabar, emosi saya terpancing. Apalagi melihat kondisi ibu yang terbaring lemah," tambahnya.
Putra juga mengungkap alasan dirinya dan adiknya memaksa dokter melepas masker, yakni untuk memastikan identitas dokter yang memeriksa.
"Kami panik, takut kalau yang memeriksa bukan dokter. Makanya ingin memastikan," jelasnya.
Di sisi lain, dr. Syahpri menegaskan semua tindakannya saat itu sesuai prosedur. Ia mengenakan masker karena hasil pemeriksaan menunjukkan indikasi tuberkulosis pada pasien, yang memerlukan kewaspadaan tinggi.
"Memakai masker adalah SOP penanganan indikasi TBC. Saya sudah menjelaskan itu kepada keluarga pasien," kata Syahpri.
Ia mengaku sempat meminta perawat bersiap merekam kejadian dan memanggil petugas keamanan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.