
Rencana pembelajaran berdasarkan experiential learning merupakan salah satu pendekatan yang semakin ditekankan dalam dunia pendidikan. Khususnya dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Dengan menempatkan pengalaman sebagai inti dari pembelajaran, guru dapat membangun koneksi yang lebih kuat antara materi ajar dan kehidupan sehari-hari siswa.
Referensi Jawaban untuk Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning - Cerita Reflektif Modul 2 PPG

Experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar melalui keterlibatan langsung dalam suatu pengalaman nyata. Konsep ini dikembangkan oleh David Kolb.
Menurut buku Experiential Learning in Philosophy, (2015), Kolb menyatakan bahwa seseorang belajar secara efektif ketika mereka mengalami, merefleksikan, memahami, dan menerapkan pengetahuan dalam situasi yang relevan dengan kehidupan nyata.
Experiential learning terdiri dari empat tahapan utama, yaitu:
Concrete Experience (Pengalaman Nyata)
Reflective Observation (Refleksi)
Abstract Conceptualization (Konseptualisasi Abstrak)
Active Experimentation (Eksperimen Aktif)
Di Indonesia, metode pembelajaran ini juga diajarkan kepada para guru yang menjadi peserta PPG. Pada modul 2 PPG, tepatnya dalam cerita reflektif, para guru diminta menjawab mengenai rencana pembelajaran berdasarkan experiential learning.
Berikut adalah beberapa referensi jawaban yang bisa diberikan untuk pembahasan tersebut.
1. Alternatif Jawaban: Kontekstual dan Berbasis Proyek
2. Alternatif Jawaban: Simulasi dan Peran Siswa Aktif
3. Alternatif Jawaban: Belajar Lewat Pengalaman di Lapangan
Baca Juga: Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning dan Menerapkannya?
Rencana pembelajaran berdasarkan experiential learning sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan rancangan rencana tersebut, siswa dapat terlibat secara aktif dan memperoleh pengalaman langsung yang berkaitan dengan materi pelajaran. (DNR)