REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Jayabaya belum lama ini meraih predikat Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Capaian ini merupakan pengakuan terhadap mutu institusi, tata kelola, serta daya saing kampus di tingkat nasional.
Ketua Yayasan Universitas Jayabaya, Moestar Putrajaya, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari budaya mutu yang konsisten. "Akreditasi Unggul bukan sekadar label, tapi refleksi dari budaya mutu yang kami jaga selama ini sebagai kampus swasta tertua di Jakarta," ujar dalam siaran pers, Kamis (7/8/2025).
Moestar juga menyampaikan rasa bangganya atas capaian ini, yang tidak hanya meningkatkan reputasi Universitas Jayabaya tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan di Indonesia. "Kami telah menghasilkan ribuan alumni yang bermanfaat bagi bangsa, dan capaian ini membuktikan bahwa kami mampu bersaing di tingkat nasional," tambahnya.
Namun, Moestar juga menyuarakan keprihatinan terhadap kebijakan kemandirian keuangan PTN yang dinilai menciptakan ketimpangan dalam dunia pendidikan tinggi. "PTN yang bisa menentukan tarif seperti swasta tapi tetap disubsidi negara menciptakan kompetisi yang tidak adil," katanya. Moestar meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan ini dan mempertimbangkan dampaknya terhadap perguruan tinggi swasta.
Rektor Universitas Jayabaya, Fauzi Hasibuan, menambahkan bahwa kebijakan tersebut mengancam kelangsungan ribuan perguruan tinggi swasta yang menjadi penyangga utama akses pendidikan tinggi nasional. "Lebih dari 70 persen perguruan tinggi di Indonesia adalah kampus swasta. Jika tren ini dibiarkan, banyak di antaranya bisa tutup karena kehilangan calon mahasiswa yang terserap oleh PTN," ujarnya.
Fauzi juga menegaskan bahwa perguruan tinggi swasta bukan hanya tempat belajar, tetapi juga penyerap tenaga kerja akademik dan non-akademik dalam jumlah besar. "Kami menyerap jutaan mahasiswa dan tenaga kerja, dan kami memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan ini, Fauzi juga meminta Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) untuk memperjuangkan keberlangsungan PTS. "APTISI harus berdiri tegak dan memperjuangkan hak-hak kami sebagai penyedia pendidikan tinggi yang berkualitas," ujarnya.
Meski menghadapi tantangan berat, Universitas Jayabaya tetap fokus menuju transformasi sebagai teaching university bertaraf Asia Tenggara. "Kami sedang siapkan reformasi kurikulum berbasis teknologi dan digital, dan kami menargetkan posisi sejajar dengan universitas regional dalam waktu tiga tahun," jelas Fauzi.
Dengan capaian Akreditasi Unggul ini, Universitas Jayabaya semakin percaya diri untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, serta memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan bangsa. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kami, serta memperjuangkan keberlangsungan PTS di Indonesia," ujar Fauzi.